A S R I L, S.Sos.I

Guru PAI Pada SD Negeri 12 Tanah Gsram Kota Solok Sumatera Barat. Disamping sebagai seorang guru juga seorang Da'i/Muballigh yang mengajak umat ke jalan yang be...

Selengkapnya
Navigasi Web
Masjid Raya Lima Kaum Sumatera Barat, Masjid Berusia 3 Abad
Gambar bersumber dari Google.com.

Masjid Raya Lima Kaum Sumatera Barat, Masjid Berusia 3 Abad

#TantanganGuruSiana

#Tantangan365 Hari Yang Ke- 308

Ranah Minang memiliki banyak rumah ibadah. Baik itu berupa surau, mushalla maupun masjid. Bahkan setiap suku dan kaum memiliki surau tersendiri. Hal ini tidaklah mengherankan karena ranah minang terkenal dengan semboyannya yang luar biasa, “Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah ABS-SBK)”.

Dari sekian banyak masjid yang memiliki nilai sejarah yang begitu tinggi di Ranah Minang ini adalah adalah Masjid Masjid Raya Lima Kaum Batusangkar, Sumatera Barat. Masjid Raya Lima Kaum adalah merupakan masjid tertua di Indonesia sekaligus cagar budaya.

Lima Kaum merupakan satu nagari atau desa yang terletak dekat dari Kota Batusangkar yang merupakan ibu kota Kabupaten Tanah Datar. Nagari Lima Kaum ini juga merupakan nagari tertua di Minangkabau.

Masjid Raya Lima Kaum ini memiliki hubungan erat dengan sejarah Minangkabau. Sesuai dengan namanya, Lima Kaum merupakan nama kaum yang terdiri dari Kaum kubu rajo, Kaum Balai Batu, Kaum Koto Gadih, Kaum Piliang dan Kaum Balai Labuah.

Masjid Raya Lima Kaum ini dibangun pada tahun 1705 dan selesai tiga tahun kemudian. Masjid ini dibangun secara gotong royong oleh masyarakat setempat. Masjid Raya Lima Kaum ini sampai sekarang telah berusia 315 tahun atau 3 abad lebih.

Arsitektur Masjid Raya Lima Kaum ini memiliki corak Minangkabau karena pada waktu itu Belanda belum dating kedaerah ini sehingga arsitektur masjid masih asli. Bangunannya terdiri dari kayu dan papan. Sementara atapnya terbuat dari ijuk. Ketika masjid ini telah berusia 200 atapnya diganti dengan atap seng agar bisa tahan lebih lama. Tonggak dan lantainya terbuat dari kayu, dengan tonggak tengah masjid setinggi 40 meter dan berdiameter 2 meter.

Keunikan masjid ini terletak pada bagian atapnya. Atap masjid terdiri dari lima tingkat yang menggambarkan jumlah rukun islam sekaligus melambangkan jumlah lima kaum yang membangunnya. Masjid Raya Lima Kaum ini juga dikenal dengan sebutan masjid seribu tiang karena banyaknya tiang yang menjadi penyangga dari masjid ini. Jumlah tiang masjid ini lebih kurang 121 tiang.

Pada tahun 2010, Masjid Raya Lima Kaum ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya oleh Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata dan dikelola oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Batusangkar.

Referensi : Diolah dari berbagai sumber

Solok, 20 Desember 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ulasannnya mantap betul, Pak. Seperti diajak berwisatabke tempat2 bersejarah. Sukses selalu untuk Pak Asril.

20 Dec
Balas



search

New Post