A S R I L, S.Sos.I

Guru PAI Pada SD Negeri 12 Tanah Gsram Kota Solok Sumatera Barat. Disamping sebagai seorang guru juga seorang Da'i/Muballigh yang mengajak umat ke jalan yang be...

Selengkapnya
Navigasi Web
Pelajaran Dari Lagu Religi Selimut Putih

Pelajaran Dari Lagu Religi Selimut Putih

#TantanganGuruSiana

#Tantangan365 Hari Yang Ke- 111

Masih ingat dengan lagu qasidah selimut putih ? Lagu ini sempat menjadi lagu religi terbaik sekitar tahun 80-an. Lagu ini pertama kali dinyanyikan oleh group orkes El-Suraya Medan. Setiap sore dan pagi hari lagu ini selalu di putar melalui radio.

Untuk mengembalikan ingatan kita tentang lagu yang melegenda ini saya akan menampilkan kembali lirik lagu tersebut. Merinding tubuh kita mendengar lagu ini. Seakan-akan kita yang dipanggil oleh malaikat Izrail.

Bila Izrail datang memanggil

jasad terbujur di pembaringan

Seluruh tubuh akan menggigil

sekujur badan ‘kan kedinginan

Tak ada lagi… guna harta

kawan karib sanak saudara

Jikalah ada amal di dunia

itulah hanya pembela kita

Janganlah mau disanjung-sanjung

engkau digelar manusia agung

Sadarlah diri tahu diuntung

sebelum masa kerenda diusung

Datang masanya insaflah diri

selimut putih pembalut badan

Tinggal semua yang dikasihi

berbaktilah hidup sepanjang zaman

kalau kita perhatikan dengan seksama lirik lagu tersebut lalu kita renungkan dan resapi maknanya maka akan bisa kita ambil pelajaran dari lirik lagu tersebut. Setidaknya ada 4 pelajaran berharga yang dapat kita ambil dari lagu tersebut.

1. Ketika malaikat izrail datang memanggil, maka berakhirlah kehidupan kita di dunia ini.

Kedatangan malaikat Izrail ini tidak bisa kita pastikan kapan dia akan datang berkunjung kerumah kita. Entah siang atau malam, entah pagi atau sore, dalam keadaan sehat atau sakit, dalam keadaan bergembira atau berduka, dikala dalam keadaan ramai ataupun dalam keadaan sendiri, entah hujan atau panas dia akan datang menjemput kita. Ketika dia datang maka terbujurlah jasad kita di pembaringan. Tidak ada kekuatan yang sanngup untuk menolaknya. Maka di hari dia menjemput kita berakhirlah sudah cerita indah kita di dunia ini.

2. Hanya amal ibadah lah yang akan menjadi pembela kita.

Sewaktu jasad kita dimasukkan kedalam kubur taka da satu pun yang mau menemani kita. Harta yang banyak tidak mau ikut bersama kita. Anak, suami/isteri, karib kerabat, sahabat tidak akan mau menemani kesendirian kita di alam kubur sana. Kalau lah ada amal yang diperbuat selama hidup itulah yang akan menadi pembela sekaligus menemani kita di alam kubur sana.

3. Kita harus tahu diri, tahu akan untung nasib kita.

Kita ini hanyalah manusia lemah yang tidak berdaya, tidak punya daya dan upaya. Kita ini hanyalah makhluk Allah yang di ciptakan untuk beribadah. Kita hidup di dunia ini hanya sebentar. Semua amal ibadah akan di pertanggung jawabkan di hadapan Allah. Oleh karenanya kita harus tahu diri, tahu dengan nasib untung kita. Janganlah kita hidup di dunia ini hanya untuk mencari sanjungan dan pujian dari manusia. ketika kita meninggalkan alam dunia ini tak kan ada lagi pujian dan sanjungan untuk kita.

4. Selimut putih penyadar diri.

Tidak kah tiba masanya diri kita insaf melihat selimut putih pembalut badan ketika kita telah jadi jenazah. Masih kah kita tidak mau menyadari semua kesalahan dan kekeliruan kita. Apakah kita menunggu selimut putih itu telah melingkar di badan kita baru kita sadar dan insaf ? Jawabannya tentu berpulang kepada kita.

Solok, 05 Juni 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Aku suka tulisannya apalagi lagunya

06 Jun
Balas

Terima kasih pak, aku juga suka lagunya. Salam Literasi.

06 Jun



search

New Post