Pelajaran Hidup Dari Tukang Parkir
#TantanganGuruSiana
#Tantangan365 Hari Yang Ke- 324
Orang ini punya banyak mobil yang mewah. Mulai dari mobil yang biasa saja sampai ke mobil keluaran terbaru. Semuanya ia miliki. Keluar mobil yang satu, masuk lagi mobil yang lainnya. Begitulah setiap hari ia jalani semua itu. Hampir semua mobil dimilikinya tapi ia tidak pernah sombong. Ada masanya mobilnya hilang. Tapi ia tidak kecewa, ia tidak merasa bersedih dan ia tidak mengeluh. Itulah tukang parkir, ia tidak merasa memiliki tapi merasa dititipi.
Siapa pun orang yang merasa memiliki pasti akan merasa takut kehilangan. Tapi orang yang merasa dititipi tidak akan pernah merasa kehilangan, tidak pernah merasa sedih, tidak akan merasa kecewa karena merasa semuanya adalah titipan. Orang yang menitipkan suatu saat akan mengambil titipannya. Dengan titipan yang dimiliki jangan pernah merasa sombong dan jangan pula sampai lupa kepada yang menitip. Hiduplah seperti seorang tukang parkir.
Ada beberapa pelajaran yang bisa kita ambil dari kehidupan seorang tukang parkir yang bisa menjadi pembelajaran dalam hidup kita. Diantara pelajaran yang bisa kita ambil adalah sebagai berikut :
1. Amanahnya tukang parkir.
Meskipun di lahan parkirnya berbaris mobil-mobil mewah, namun tukang parker tidak merasa memiliki semua itu. Dia hanya merasa dititipi oleh orang yang memberikan titipan kepadanya dan harus dijaga dengan sebaik-baiknya. Karenanya tukang parkir itu tidak merasa keberatan ketika mobil-mobil mewah itu pergi, dia merasa semua itu adalah amanah dari yang memberikan titipan kepadanya yang harus dipelihara dengan sebaik-baiknya.
Sebagai seorang hamba Allah hendaknya kita sadar bahwa harta, keluarga, jabatan semata-mata, dan semuanya bukanlah milik kita, tetapi sebagai sebuah amanah yang dipercayakan Allah kepada kita untuk dikelola dengan benar. Jadi sepatutnya kita tidak mengeluh saat harta, keluarga, jabatannya dan semuanya yang dititipkan diambil kembali kapan pun oleh Allah sebagai sang Pemilik.
2. Mawas dirinya tukang parkir.
Semakin mewah mobil yang diparkirkan, bukan semakin menambah senang dan bahagia tukang parker. Tapi malah semakin menambah tenaga ekstra untuk berhati-hati menjaga mobil-mobil yang sangat mahal perawatannya.
Semakin tinggi permintaan kita kepada Allah, semakin besar pula konsekuensinya bila kita tidak mampu untuk menjalaninya. Terkadang Allah tidak mengabulkan suatu doa kita, karena Allah lebih tahu kita tidak mampu untuk menjalaninya hingga kita pun pada akhirnya jatuh terperosok atau binasa karena permintaan kita tersebut. Oleh karena itu hendaklah kita selalu bersyukur atas apa yang telah diberikan Allah kepada kita. Karena mungkin itulah yang terbaik untuk kita, dan bisa jadi terkabulnya do’a kita terjadi di lain waktu.
3. Konsistensinya tukang parkir.
Tukang parkir tetap memperlakukan sama apapun mobilnya, mewah atau tidak, dikenal atau tidak. Begitupun dengan kita, dalam kondisi apapun, baik ketika mendapatkan kesenangan ataupun ujian berat, kita senantiasa tetap konsisten (istiqomah) beribadah kepada Allah. Karena pada dasarnya, setiap keadaan yang menimpa kita pasti ada maksudnya dan hikmahnya.
Semoga kita bisa mengambil pelajaran dari tukang parkir yang amanah, mawas diri dan konsistensi dalam melaksanakan tugas yang diembannya.
Solok, 05 Januari 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar