#TantanganGuruSiana

#Tantangan365 Hari Yang Ke- 367

Semestinya seorang guru itu harus bisa menulis. Banyak sumber sebenarnya yang bisa dijadikan oleh seorang guru untuk membuat tulisan. Mengapa guru sulit menulis? Ada beberapa penyebab guru sulit untuk menulis, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Sibuk

Sibuk selalu menjadi kambing hitam bagi seseorang untuk melakukan kegiatan. Termasuk bagi seorang guru untuk menulis. Alasan sibuk selalu dikemukakan. Sekiranya kesibukkan itu selalu menghalangi kita untuk melakukan sesuatu, maka hampir bisa dipastikan kita akan selalu disibukkan oleh kesibukkan kita. Padahal sesibuk apapun kita, pasti ada waktu luang untuk berbuat. Tidak selamanya kesibukkan itu menjadi penghalang untuk berbuat. Betapa banyaknya orang-orang yang sibuk namun justru mereka bisa berkarya.

2. Sulit untuk mengatur waktu

Kesulitan untuk mengatur waktu bisa menyebabkan seorang guru kesulitan untuk menulis. Sama halnya dengan kesibukkan, apabila kita tidak bisa membagi waktu dalam kehidupan ini maka kita akan selalu dikendalikan oleh waktu. Padahal seharusnya kitalah yang mengendalikan waktu kita dalam kehidupan ini dan membagi waktu yang kita miliki sedemikian rupa agar bisa berbuat dan berkarya.

3. Malas

Tidak ada obat untuk menyembuhkan penyakit malas melainkan kita sendirilah yang bisa untuk mengobati kemalasan yang terdapat pada diri kita. Sifat malas apabila selalu diperturutkan maka akan merugikan diri kita sendiri. Apapun kegiatan yang dilakukan tidak akan bisa kita lakukan apabila sifat mala situ selalu bersemayam di dalam diri. Termasuk bagi seorang guru. Guru akan selalu kesulitan untuk menulis manakala sifat malas menguasai dan mencengkeram diri mereka.

4. Kurang percaya diri

Kurang percaya diri atau kurang pd menjadi penyebab guru kesulitan di dalam menulis. Kekurang percayaan pada diri sendiri menyebabkan para guru tidak percaya diri untuk menghasilkan karya tulis. Tak jarang rasa kurang percaya diri menjadi penghalang bagi seseorang untuk berkembang menghasilkan karya dalam kehidupan.

Solok, 17 Februari 2021