Ekspektasi new normal
Suasana kebersaman yang penuh kesahduanhampir tidak kita rasakan pada hari raya idul fitri 1 syawal 1441 dua bulan yang berlalu, disebabkan adanya pandemi Covid 19 yang melanda dunia, termasuk melanda daerah, memakan korban jiwa ribuan bahkan jutaan.
Dengan ketawakalan dan penyerahan diri kepada sang khalik Allah SWT, serta menyadaran semua ini adalah ketentuan Allah yang akan diiringi dengan hikmah yang akan kita ketahui di belakang hari. Hikmah itu semuanya adalah bukti kasih sayang Allah pada manusia, mungkin berupa nikmat lain yang di berikan Allah melalui wabah, atau karena bukti kasih sayang allah, untuk umatnya tidak terbenam terlalu dalam keengkaran terhadap perintah Allah SWT.
Hari ini 10 zulhijjah 1441 hijriah, kembali kita dapat merasakan dan menikmati suasana idul adha, suasan shalat 'id bersama-sama dimasjid dan dilapangan, namun tetap memperhatikan protokol penanggulangan covid 19 dalam masa new normal ini.
maka suasana yang pada periode ramadhan dan idul fitri kemaren hilang, hari ini sudah kembali, maka perlu kita menyadari bahwa ketika hilangnya sebuah nikmah yang selama ini sudah kita peroleh, hari ini kembali kita rasakan, maka kewajiban kita untuk mensyukuri kembalinya nikmah itu, inti syukur itu sebenarnya adalah bukan hanya sebatas ucapan alhamdulillah, namun yang tak kalah penting adalah sejauh mana kita sadari dan kita lakukan, pemanfaatan nikma itu dalam kehidupan kita sesuai dengan peruntukan nikmah itu di berikan Allah SWT.
Pada prinsipnya peruntukan nikmah diberikan allah untuk menyokong tugas manusia sebagai makluk allah, sesuai dengan firman allah " tidak diciptakan jin dan manusia hanya untuk beribadah kepadanya".
Dapat kita simpulkan inti syukur terhadap nikmat allah itu adalah ketika nikmat itu dapat kita pergunakan sebagai seran berubudiah pada alllah, bukan sebaliknya nikmat kita pergunakan mempasilitasi keingkaran
nyatanya hari ini ekspektasi yang kita bayangkan hari ini tak menjadi kenyataan perlawan yang muncul ketika apa pembatan dengan kenyataan hari ini dari sisi jumlah jamaah yang hadir shalat idul adha ketika simbat itu di buka.
Sebuah pertanyaan yang perlu kita jawab bersama dimana salahnya, apa memang inti syukur itu sudah tidak dapat ditangkap atau baaimana?.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Semoga cepat normal ya pak