Bakiyak dan Seminar Nasional

Pagi tadi saya sudah berencana mewakilkan kehadiran saya di lokasi UNBK kepada tutor Paket C. Benar benar tepar ( sakit krn capek)rasanya hari ini.

Pagi pagi menyiapkan snack untuk panitia dan semua team yg terlibat dlm kegiatan UNBK. Di tengah persiapan saya ini si sulung menelpon saya.

"Ups, hari ini dia dan teman pondoknya akan seminar nasional ..." teriak saya dalam hati, hampir lupa. Otomatis saya gagalkan rencana saya bed rest hari ini. Saya jadi bersemangat mengantar dia ke seminar dengan tetap merasakan perihnya perut karena maag. Terlalu bersemangat mengantarkannya melupakan saya sarapan, terlebih karena jam UNBK mepet, harus segera jalan karena kami perlu menjemput peserta UNBK kami.

Tinggal berangkat saja, masih ada hal yang terlupakan

"Buk, Njenengan ndamel bakiyak nopo?" tanya tutor kami, ketika saya memasuki mobil dengan tergesa gesa.

"Ya Allah! Saking gupuh-e , Bunda". Saya terpingkal pingkal menutupi malu, karena saya mau ke UNBK masih makai kelompen/ sandal dari kayu yang biasa dipakai di rumah; turun lagi. Ganti alas kaki yang lebih formal.

Sekitaran jam 07.15 WIB kami sampai di rumah peserta UNBK. Saya pamitan kepada orang tuanya dan memintanya agar mendoakan putranya ini.

Sampai di lokasi UNBK, WB kami ini turun bersama tutor. Saya melanjutkan mengantar sulung saya ke seminar. Perut semakin krucuk krucuk belum terisi apapun juga. Segera saya balik ke rumah, dan meminta izin kepada ketua PKBM kawan kami bermitra dalam pelaksanaan UNBK ini bahwa kehadiran saya , saya wakilkan kepada tutor saya.

Saya bisa istirahat di rumah , siangnya sudah bisa senyum semangat menyabut kehadiran peserta didik Paket B dan Paket C yang ada pembelajaran hari ini dan memotret kegiatannya. Senang hati saya, menjadi obat bagi perut perih dua hari ini.