Saya namai tokoh dalam cerita nyata saya ini Jasmine. Ia kini siswa tingkatan 5. Meskipun sudah berumah tangga ia tetap aktif belajar di aplikasi belajar daring Paket C dan interaksi di WAG group juga baik. Interaksi dengan kawan-kawan lainnya sesama peserta didik dan guru-gurunya semua baik.

Begitu aktifnya dia sekolah, saya ingin tahu siapa dia. Saya lihat foto profil WA dan Fbnya, cantik. Selain cantik ia nampak modist. Ya saat ini untuk mengetahui dengan siapa kita bicara/ berkomunikasi bisanya cuma lihat profil foto sosmednya dan identitas yang dipublikasikan. Ini gara-gara COVID-19.

Pagi tadi setelah saya upload screenshot status FB saya 4 tahun lalu, tentang " Ditolak calon mertua karena pendidikannya rendah", si Jasmine ini jadi ingat masa lalunya. Ia curhat ke saya bahwa ia pernah merasa di posisi itu. Posisi tidak diterima dengan baik oleh keluarga pacarnya, sementara pacarnya ingin menikahinya. Tahukan, jika dua sejoli menikah, bukan mereka berdua saja yang bersatu, tapi keluarga besar mereka juga akan dipersatukan pula dengan ikatan besan, mantu, mertua dan lain- lain?

Cerita Jasmine, kalau pacarnya ini sebenarnya mendukung dia sekolah Paket C dan mau menunggu sampai lulus. Si Pacar juga siap membiayai kuliahnya. Tapi, ibunya si pacar merasa keberatan memiliki menantu berpendidikan rendah. Walhasil, Jasmine mundur. Takut dengan ibunya jika nanti ibunya tak merestuinya. Duh Jasmine kok seperti lagu

"Aku mundur alon alon mergo sadar aku sopo?" Pacar Jasmine yang saya ceritakan ini seorang anggota polisi domisili Mojokerto.

Jasmine tidak bisa melanjutkan sekolah ke jenjang SMA karena ia membiayai sekolah kakak satu-satuya. Ibunya single parents kerja di Malaysia. Ia mendukung kakaknya lanjut sekolah dengan pertimbangan bahwa kakaknya laki-laki yang nantinya akan jadi tulang punggung keluarga. Ia mengalah.

Kini meskipun tak jadi menikah dengan polisi, Jasmine sudah memperbaiki derajat pendidikannya.

Ia didukung suaminya untuk sekolah Paket C. Saya tebak suaminya juga tak kalah keren dengan si polisi asal Mojokerto itu. Kok tahu? Kerenlah! Bukti kekerenannya adalah suami mendukung istrinya meningkatkan derajat pendidikannya, mendukung istrinya tetap tampil modist dan tampil canggih ( karena sekolahnya menggunakan perangkat digital).

Yuk!

Yuk!

Yuk!

Yuk bikin hidup kita selalu lebih baik dari kemarin dan hari ini!

Tak ada kata terlambat untuk lebih baik.