Asti Hardianti

Asti Hardianti adalah seorang istri dari Asep Mandala dan mempunyai 2 buah hati putri dan putra. Dia mempunyai keinginan kuat untuk belajar. Dia adalah seorang ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Hikmah di Balik Pandemi (Hari ke 1)

Hikmah di Balik Pandemi (Hari ke 1)

Selama berlangsungnya masa pandemi covid-19 pembelajaran tatap muka di sekolah berubah menjadi belajar secara daring di rumah masing-masing demi menghindari penyebaran covid-19. Tidak hanya guru, murid dan orangtuapun dipaksa untuk bergerak dalam ruang yang tidak nyaman. Pembelajaran secara daring tentunya membawa perubahan dan berkurangnya intensitas pertemuan antara murid dan guru.

Pembelajaran daring hampir 9 bulan tak heran banyak guru dan orangtua yang mengeluhkan adanya penurunan semangat dan motivasi belajar murid. Namun mau tidak mau, suka tidak suka semua harus menjalaninya dengan penuh kepatuhan dan tanggung jawab. Sejumlah tantangan harus dilalui oleh guru, murid dan orangtua. Terutama guru, salah satunya adalah kemampuan penggunaan perangkat teknologi dalam pembelajaran daring, hal ini juga yang bisa dijadikan hikmah di balik wabah dan mengharuskan guru terus belajar dan belajar untuk menjadi guru yang labih baik lagi.

Pembelajaran daring membuat guru kembali belajar, banyak sekali kegiatan webinar, pelatihan, workshop, seminar, lokakarya dan kegiatan berbagi praktik baik dari yang gratis hingga berbayar. Belajar menggunakan teknologi untuk pembelajaran agar murid tetap bisa memahami materi yang diajarkan.

Awal ajaran baru tahun 2020/2021 menjadi pengalaman yang tak akan terlupakan karena tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Ajaran baru tahun sebelumnya menjadi awal tahun yang baru dimana di sekolah akan banyak wajah-wajah baru yang diantar orangtua. Suasana di sekolah terlihat ramai, menyenangkan dan terlihat antusias murid dari kelas 1 sampai kelas 6. Selain itu kegiatan pun ramai dengan masa orientasi atau masa pengenalan sekolah. Pengenalan lingkungan belajar yang baru, baik kelas maupuan wali kelas. Namun berbeda tahun ini sekolah sepi semua harus tetap melaksanakan pembelajaran dari rumah. Bukan hal mudah bagi guru, murid dan orangtua. Karena guru, murid dan orangtua hanya bisa berkenalan, orientasi melalui daring. Namun hal ini tidak menjadi kendala yang berkelanjutan, karena guru terus mencari cara bagaimana menciptakan pembelajaran daring yang bermakna dan menyenangkan.

Hikmah pandemi guru-guru bisa berinovasi dan berkreasi dalam penyampaian pembelajaran baik dalam menyiapkan materi pembelajaran berupa teks, video atau bahkan audio yang dibuat sendiri. Media yang dipilih haruslah media yang dikenal umum, mudah digunakan, menjembatani guru dan murid dan tidak berbayar selain tentu saja mempertimbangkan kondisi tingkat pemahaman terhadap teknologi orangua.

Hal yang terpenting adalah bagaimana membuat murid sadar dan pentingnya belajar. Dimasa pembelajaran jarak jauh ini kejenuhan menjadi salah satu faktor yang harus diperhatikan, karena kesehatan mental juga menjadi tanggung jawab bersama, terlebih pada murid yang mungkin pengolahan emosinya belum terlampau matang. Guru dan murid sangat perlu komunikasi interaktif dan saling menguatkan setiap harinya. Selain itu feedback dari guru setelah murid mengumpulkan tugas juga diperlukan karena bisa memberikan rasa dihargai atas usahanya menyelesaikan tugas.

Waktu dalam pembelajaran jarak jauh tidak bisa disamakan ketika belajar di sekolah. Disini perlu adanya kesepakatan dengan melibatkan antara guru, murid dan orangtua. Kapan waktu belajar dan kapan mengumpulkan tugas. Pencapaian kompetensi dasar bisa dihubungkan dalam kehidupan sehari-hari. Pencapaian kompetensi dasar saat pandemi sudah dirampingkan. Guru bisa menganalisa pelajaran yang bisa dikolaborasikan sehingga kegiatan belajar mengajar lebih efektif. Dalam satu jam mata pelajaran, guru bisa memberikan empat mata pelajaran sekaligus kepada murid.

Guru dan tenaga pengajar dituntut memberikan pengalaman pembelajaran yang menyenangkan selama belajar dari rumah. Tidak membebani murid dalam tugas-tugas yang berat meskipun belajar dari rumah. Untuk itu saya sebagai pengajar juga mempunyai tantangan tersendiri untuk merancang materi atau bahan ajar yang lebih kreatif. Masa darurat covid-19 sangat diperlukan kreativitas guru agar murid dapat semangat dalam mengikuti pelajaran meskipun belajar dari rumah dengan memanfaatkan berbagai perangkat komunikasi.

Pembelajaran bermakna dan menyenangkan yang saya berikan untuk murid adalah pembelajaran home based learning. Salah satu pencegahan agar tidak terpapar covid-19 yakni dengan meningkatkan imunitas tubuh. Berkaitan dengan hal tersebut saya memberikan tugas kelas 6 di SDN Cipari 1 Panongan untuk membuat minuman herbal yang berasal dari tumbuhan sekitar sesuai dengan materi yang diajarkan yaitu tentang manfaat tumbuhan. Murid diminta mengamati jenis-jenis tumbuhan yang ada di sekitar rumah seperti kunyit, jahe, serai, daun salam, dan sebagainya lalu mencari informasi dari berbagai sumber manfaat tumbuhan tersebut untuk menjaga imunitas tubuh dengan didampingi orangtua, murid membuat minuman jamu untuk meningkatkan imunitas tubuh.

Saya memberikan kebebasan murid untuk meracik minuman herbal sesuai dengan yang mereka miliki di rumah masing-masing. Saya juga senantiasa mengingatkan murid untuk berhati-hati saat mengerjakan tugas, seperti mengupas dan memotong menggunakan pisau serta merebus minuman herbal menggunakan kompor. Saat proses pembuatan, saya menganjurkan untuk menggunakan perlatan yang bersih dan higienis seperti, gelas, panic, saringan dan peralatan dapur lainnya.

Melalui penugasan pembuatan minuman jamu ini menjadi salah satu cara mengajarkan kepada murid untuk melestarikan warisan budaya bangsa berupa minuman tradisional untuk meninagkatkan imunitas tubuh. Selain itu juga murid paham tentang manfaat tumbuhan yang bisa dimanfaatkan untuk jamu. Pembelajaran ini juga merupakan cara mengajarkan pentingnya apotek hidup bagi kesehatan tubuh.

Setiap selesai melakukan pembelajara saya juga selalu memberikan refleksi dan evaluasi. Refleksi ini penting dilakukan oleh guru karena dengan melakukan refleksi, guru akan bisa melakukan perbaikan dalam pelaksanaan tugas. Dalam hal ini, guru memikirkan ulang tentang semua hal yang telah terjadi ketika proses pembelajaran berlangsung. Saat melakukan refleksi, harus dipahami bahwa poin pentingmya bukan apakah proses pembelajaran berjalan lancar atau tidak. Yang terpenting dari refleksi adalah guru mampu menentukan mengapa pelajaran tidak memuaskan seperti aktivitas atau materi pelajaran tidak tepat, langkah-langkah lemah, pengelompokkan murid yang tidak tepat, penggunaan media pembelajaran yang kurang tepat sehingga dapat diperbaiki di waktu yang akan datang. Kunci untuk menjadi guru yang berhasil adalah dengan memperoleh keterampilan untuk terus meningkatkan praktik seseorang dan alat penting untuk hal ini adalah refleksi. Guru yang telah melakukan refleksi diri, jika ditanya apa yang akan dilakukan jika harus mengajarkan ulang materi yang sama kepada murid yang sama di waktu mendatang, maka guru dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai apa yang akan dilakukan. Gambaran yang diberikan guru tersebut, apabila dibandingkan dengan skenario pembelajaran sebelumnya, pasti ada perubahan yang mengarah pada perbaikan. Dengan demikian guru akan senantiasa memperbaiki diri dalam pembelajaran, yang pada akhirnya akan meningkatkan hasil belajar murid. Dengan demikian, mutu pendidikanpun akan meningkat. Dimasa pandemi ini pembelajaran dari rumah guru tetap harus melalakukan relfeksi.

Hikmah pandemi yang saya rasakan, saya merasa tertantang untuk terus belajar, baik teknologi, proses pembelajaran, komunikasi dengan orangtua, media pembelajaran, ice breaking, memberikan penguatan dan motivasi kemudian mencari cara supaya bisa terus berinteraksi dengan murid. Pandemi ini membuat waktu yang saya lewati bergitu bermanfaat setiap harinya mengikuti kegiatan belajar online dari berbagai penyelenggara seperti kemdikbud, gerakan sekolah menyenangkan, LPMP, Dinas Kabupaten Tangerang, PGRI, Ikatan Guru Indonesia, Microsoft office, dan sebagainya. Banyak ilmu yang saya dapat saat pandemi ini, mungkin jika tidak ada pandemi saya tidak akan bisa belajar sebanyak ini karena ada keterbatasan waktu. Semua kegiatan ini dilakukan secara online jadi bisa diikuti asal ada kemauan. Guru harus tetap memberikan motivasi yang kuat kondisi sesulit apapun kita pasti bisa menghadapinya.

Semua kembali ke tantangan untuk diri sendiri. Apakah kita sebagai guru mau berbuat lebih, mau memulai sesuatu, mau menghilangkan rasa takut sulit? Untuk mewujudkan pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan. Guru yang mau terus belajar, maka dialah yang sangat siap untuk mengajar.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Salam kenal bunda, hehe masih belajar. Sukses selalu untuk bunda

07 Dec
Balas

Mantab ulasannya bunda...banyak ilmu dan pencerahan...salam kenal..sukses selalu

04 Dec
Balas



search

New Post