Asti Ramdaniati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Kisah Sepasang Kalung Hati

Kisah Sepasang Kalung Hati

#Tantangan hari ke- 137

#Tantangan Gurusiana

Aku Dilla Agustin seorang sekretaris yang bekerja pada suatu perusahaan yang sedang maju pesat. Kemampuanku dalam mengurus dan memanage jadwal begitu diandalkan untuk menghasilkan proyek-proyek penting di perusahaan. Bos ku bernama Ardi Dinanta sosok pemimpin yang tampan, tegas, ramah dan cerdas membuat banyak orang mengaguminya termasuk aku. Suatu ketika aku pernah melakukan kesalahan namun beliau dengan sikap bijaknya memberikan solusi untuk memperbaiki kesalahan tanpa harus marah.

Suatu waktu sepulang bekerja aku diajak ke suatu tempat oleh Pak Ardi. Kami masuk ke dalam mall menuju toko perhiasan. Pak Ardi memintaku memilihkan kalung untuk hadiah ulang tahun istrinya, banyak tanya yang muncul seketika, namun kuabaikan semuanya. Aku mulai memilih dan menjatuhkan pilhanku pada kalung hati berliontin berlian ungu. Pak Ardi segera memesan dan membayarnya. Setelah itu Pak Ardi singgah membeli bunga mawar merah kesukaan istrinya. Selama perjalanan Pak Ardi tidak banyak bercerita tentang istrinya. Aku yang masih tak kunjung mengerti mengapa setelah membeli kado untuk istrinya Pak Ardi belum kunjung mengantarkan aku pulang ke rumah. Awalnya aku hanya beranggapan bahwa Pak Ardi akan membawanya ke hotel atau restoran untuk memberikan kejutan itu, namun tiba-tiba mobil berhenti di sebuah rumah sakit.

Aku diajaknya ke sebuah ruangan, terlihat seorang perempuan yang terbaring lemah di tempat tidur dengan banyak alat medis yang menopangnya. Pak Ardi menghampirinya dengan mesra memberikan kado kejutan itu kepada perempuan yang merupakan istrinya. Aku hanya diam dan melihat pemandangan yang indah itu. Memang ada sedikit iri yang terselip namun rasa itu tak pantas untuk aku perdalam. Tiba-tiba suara Pak Ardi mengejutkanku dan menarik tanganku mendekati dan memperkenalkan aku pada istrinya. Aku sedikit gugup dan merasa tak nyaman hati mengapa aku terjebak dalam keadaan yang tidak dimengerti.

Istrinya begitu ramah menyapaku, lalu meminta Pak Ardi untuk pergi menemui dokter dan meninggalkan kami berdua. Rasa canggung begitu memuncak sepertiya tidak ada tema untuk memulai pembicaraan. Aku hanya diam sambil memikirkan apa yang harus diucapkan. Akhirnya istrinya mulai berbicara bertanya tentangku, topiknya masih terbilang standar dalam sebuah perkenalan awal, namun lama-kelamaan pembicaraan sudah mulai mendalam. Tiba-tiba dia menceritakan hal pribadi tentang hubungannya dengan Pak Ardi. Penyakit yang sekarang dideritanya merupakan penyakit yang berbahaya, usianya sudah tidak lama lagi. Sudah lama dia meminta Pak Ardi untuk mencari calon istri yang bisa menggantikan posisinya kelak. Namun Pak Ardi selalu menolak, hingga kemarin saat dokter mengabarkan kondisinya tak lagi membaik, dia mendesak suaminya untuk secepatnya mencari pengganti karena sebelum dia pergi, ingin mengenal terlebih dahulu sosok perempuan yang bisa menggantikan posisi sebagai istri. Akhirnya dia setuju dan akan membawa calonnya saat hari ulang tahunnya.

Perasaanku saat itu bercampur aduk, tak percaya dengan apa yang dikatakan istri Pak Ardi. Dia menanyakan bagaimana perasaanku terhadap Pak Ardi, aku tak bisa menjawab apa-apa, lidahku kelu untuk menjawab semua pertanyaannya. Namun dia sudah bisa membaca perasaanku, tanpa sungkan menitipkan suaminya kepadaku dengan penuh harap. Tak lama Pak Ardi datang menghampiri kami. Istrinya meminta Pak Ardi untuk mengantarkan aku pulang karena hari sudah semakin malam.

Selama perjalanan Pak Ardi masih tak berkata apa-apa, ekspresi yang biasa terpancar pada wajah tampannya itu. Hingga sampai di depan rumah, aku berterima kasih padanya karena telah mengantarkan pulang. Pak Ardi justru balik mengucapkan terima kasih untuk hari ini dan sebelum aku keluar dari mobil Pak Ardi memberiku sebuah kotak berwarna biru. Saat ku buka ternyata itu adalah kalung yang sama yang tadi aku pilihkan untuk istrinya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren Bu Asti...sedih dan bingung berada dalam situasi seperti itu.

18 Jun
Balas

Wow keren, situasi yg tdk prnh disangka sm sekali oleh Asti

19 Jun
Balas

Keren...cukup sekian. Apa msh ada lanjutanx. Jika akhirnya mengganyung gini juga ok bu. Pembaca bs menuimpulkan dan mencari ending yg bikin kita senyum. Mantap...sukkka....

19 Jun
Balas



search

New Post