Astri Audia

Mrs. Imam khoerudin...

Selengkapnya
Navigasi Web
Adik Perempuanku

Adik Perempuanku

Namanya Dini Mahandis, lahir setahun setelah diriku lahir. Kita berdua tumbuh berbarengan, sedari kecil segala macem disamakan mulai dari sendal, sepatu sampai baju dll.

Kembar? Engga, beda banget malah. Bukan cuma soal muka yang beda, dia jauh lebih pintar dibanding kakanya ini.

Sedari dulu, dia sangat tertarik tentang organisasi. Bahkan dimulai dari SMP Sampai saat ini. Selain organisasi , dia juga tertarik dalam bidang kesenian dan multimedia. Dari mulai tari tarian hingga jadi tukang edit video (kaga tau dibayar apa kaga haha). Oh iya, public speaking dia juga bagus, buat saya sih jago.

Bukan adik kakak namanya kalau gak pernah berantem. Karna kita tumbuh berbarengan dan hal segala macem harus berbagi, terkadang membuat jengkel , bahkan saya bisa dikategorikan sebagai kakak yang galak hehe.

Dulu jaman jaman masih sekolah, kita sering berebut sepatu, kaus kaki, bahkan rok sekolahpun kita berebutan. Siapa yang paling dulu bangun dan berangkat sekolah, dialah yang dapat seragam paling baik. Bukan tanpa alasan begitu, karna sebenernya, hampir setiap Minggu saya beli kaus kaki baru, tapi ilang lagi ilang lagi. Kadang males nyuci juga. Ibu saya selalu bilang " harusnya udah pada besar kaya gini ,ibu nyantai ". Jadi mau ga mau keperluan sekolah hingga pernik perniknya saya harus dapatkan sendiri dengan hanya bermodalkan uang jajan.

Dan anehnya , adikku yang satu ini , malesnya minta ampun. Bahkan untuk beli kaus kaki saja ga mau. Itu yang menyebabkan kami harus berebut setiap berangkat sekolah.

Miris ? Engga ko, itu jadi kenangan termanis , sebelum dia sibuk dengan organisasinya saat ini.

Dan aku sebagai kakak bangga mempunyai adik seperti dia. Dia pergi kesana kemari untuk urusan organisasi. Untuk sebuah kegiatan sosial dll.

Dan yang buat heran, kenapa dia sampai sekarang masih jomblo? Bukan karena ga laku, tapi memang karna prinsip. Dia bilang, kalau laki-laki menyatakan cinta dimana-mana, buat dia itu hanya main-main, kalau beneran cinta, ya apasalahnya datang kerumah dan langsung menghadap ibu dan bapa.

Terkadang aku meledek karna hanya dia dan temannya satu lagi yang belum menikah sampai saat ini, umur sih masih muda. Tapi dia hanya tutup kuping. Haha

Pernah iri gak sih sama adiknya? Pernah, aku iri dengan jagonya dia di public speaking, karna aku lemah banget banget untuk berbicara didepan umum. Berkali-kali ngobrol Ama dia pengen belajar ngomong dan ngilangin rasa canggung. Tapi apa daya, aku sudah terlalu banyak kesibukan dirumah, mengurus buah hati yang lucu-lucu.

Walaupun dulu kita sering berantem segala macem, dengan umur kita yang makin dewasa ini, perlahan sadar, bahwa saudara lebih dari segalanya. Dan aku bangga memiliki adik sepertinya.

Sukses terus buat aunty Dini, semoga dapet jodoh yang terbaik dari Allah, semakin sukses karirnya dan semakin sayang sama keluarga.

Aaamiiin...

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantaps, paparan yang ringan, santai tapi ngena. Gunakan kalimat baku kecuali dalam dialog. Sukses selalu dan barakallahu fiik

23 Sep
Balas

Terimakasih bunda ilmunya , inshaa Allah akan terus diperbaiki.

23 Sep



search

New Post