Dihari itu, kulihat dia sedang berkumpul dengan temannya. Dia seorang anak sederhana yang rajin berangkat ke musholla untuk menunaikan kewajibannya. Dia yang stiap pagi membantu ibunya untuk membawakan daganganya. Dan Dialah orangnya yang membuatku jatuh hati karena kesederhanaan nya. Orang yang membuatku merasakan jatuh cinta untuk pertama kalinya. Dia "Ninja" ku .

Setiap bulan ramadhan tiba. Dia dan kawan-kawan majelis lainnya berkumpul untuk membangunkan orang-orang sahur. Dan seperti remaja pada umumnya, mereka juga asyik bermain kejar-kejaran setelah selesai sholat subuh. Olahraga jalan kaki keliling kampung dengan memakai sarung yang di buat seperti ninja. Bagiku itu lucu pada zamannya.

Sepenggal kisahku, yang mengikuti jejaknya untuk masuk di Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang sama. Namun semua dimulai sejak minggu pertama masuk sekolah seteh selesai MOS.

Awalnya aku bahagia , akhirnya bisa berangkat dan pulang bersama-sama ,tentunya bukan berdua melainkan dengan kawan- kawan dikampungku juga. Mayoritas memang hampir semua masuk di sekolah itu.

Akhirnya , setelah pembagian kelas, aku ternyata dapat kelas yang masuk siang hari. "Tak apa, masih bisa lihat dia dari jauh" gumam dalam hati. Tapi kenyataannya beda, aku yang sedang berjalan dari arah kelas menuju kantin , tiba-tiba melihat dia sedang berbincang dengan seorang wanita, kakak kelasku. Ternyata itu kekasihnya sejak lama.

Sedih rasanya, malu sendiri melihatnya. Dan perlahan aku urungkan untuk memilikinya. Karna bagiku mencintai ia dalam doa lebih indah. Bukankah Allah lebih senang melihat hambaNya berdoa kepadaNya? Di bandingkan berharap yang hanya mendapatkan kekecewaan.

Biarlah diri ini menyimpan jauh angan-angan itu.