Cerita ini sambungan dari cerita yang kemarin hingga di anggap selesai nenurutku dan suami. Paginya, seorang penjaga gang perumahan mendatangi rumahku (pak hansip), lalu ia bercerita bahwa memang rumah ini dulu kosong agak lama, dan setiap ia lewat, tak jarang ia melihat sosok perempuan ,bukan dirumahku tetapi di ujung gang sedang berdiri. Sontak tetanggaku mulai bertanya satu persatu, ada apa sebenarnya dirumahku sehingga pak hansip datang kerumah pagi-pagi? Lalu aku meceritakan kejadian- kejadian yang aku alami belakangan ini. Anehnya, tetanggaku tidak merasa aneh akan hal yang menimpaku, hanya saja itu membuat bulu kuduk merinding. Akhirnya , tetanggaku menceritakan apa yang dulu pernah terjadi dirumahku. Awalnya, rumah yang aku tempati adalah rumah seorang dukun, entah dukun apa, yang pasti katanya bisa mengobati orang-orang yang sakit, ramai sekali yang datang setiap harinya. Selang beberapa tahun, dukun itu menikah lagi, dan akhirnya ketahuan oleh istrinya yang pertama. Sontak terjadi pertengkaran hebat dirumah itu , yang mengakibatkan sang dukun pindah meninggalkan rumah itu, yang akhirnya tak terurus. Lalu dilelang kembali oleh pihak pengembang. Untuk pembeli kedua, ia tak tinggal disitu ,ia menyewakan kepada seorang suami istri, menurut tetanggaku, awalnya semuanya baik-baik saja tetapi setelah beberapa bulan mereka menjadi sering bertengkar, bahkan terjadi kekerasan rumah tangga. Setelah anak mereka lahir beberapa bulan kemudian anak mereka sakit, lalu meninggal . Ya, dimandikan disini, dirumah ini. Mereka mempunyai anak laki-laki kembar, dan yang meninggal salah satunya. Setelah itu hubungan mereka makin memburuk sampai akhirnya mereka berpisah dan memutuskan untuk menjual rumah ini. Dan untuk pembeli ketiga, mereka seorang janda, kenapa disebut mereka? Karna ada dua orang janda , kakak beradik. Awalnya mereka disambut baik oleh para tetangga, tetapi makin hari tetanggaku makin curiga kepada mereka. Kenapa setiap hari selalu saja ada motor dengan orang yang berbeda menginap dirumah ini. Diperhatikan sebulan dua bulan oleh tetanggaku, ternyata memang setiap hari berbeda, kadang juga ada orang yang sama datang kembali kerumah itu. Tetanggaku mulai geram, dilaporkanlah ke pak RT setempat untuk menindak penghuni rumah ini yang meresahkan. Akhirnya mereka di minta untuk berpindah tempat agar tidak meresahkan warga disini. Mereka akhirnya pergi meninggalkan rumah ini. Dan akhirnya rumah ini, kosong kembali, rumahnya juga sudah di renovasi ulang seperti rumah awal oleh pengembang. Dan yang terakhir, aku dan suami. Menurut penuturan tetangga, aku dan suami yang bertahan paling lama dirumah ini. Dibelakang rumah ini ada pohon seri yang besar , dan itu tempat kakek-kakek yang pernah aku lihat waktu itu, dan kalau anak kecil memang tetanggaku sering melihat juga ia lari-larian bermain dihalaman. Sudah jadi hal biasa menurutnya. Mungkin itu anak pasangan suami istri yang meninggal ketika masih tinggal dirumah ini. Dan untuk sosok perempuan, itu memang penunggu di jalan gang buntu komplek kami. Akhirnya setelah mendengarkan cerita tetanggaku, aku bukan makin takut, melainkan harus berani dan harus makin rajin ibadahnya. Bagaimana bisa sesosok mahluk halus bisa betah kalau didalam rumah itu orang-orangnya rajin beribadah? Pasti mereka akan lari terbirit-birit . Dan Alhamdulillah, semenjak itu tidak pernah ada penampakkan apapun . Hanya saja masih terdengar suara-suara. Seperti mengetuk-ngetuk lemari pakaianku, suara galon di banting, dan lainnya yang hanya terdengar suaranya saja. Tapi itu tak pernah kami gubris, biarkan saja mereka dengan dunianya , dan kami dengan dunia kami. Wallahu, semoga cerita ini bisa sahabat ambil hikmahnya. Wassalam.