Guru Penulis
Guru Penulis
Guru penulis tidaklah bisa sepopuler pengarang terkenal seperti Andrea Hirata, Tere Liye, Dee Lestari, Ayu Utami dan Raditya Dika. Kenapa? Karena ketika seorang guru penulis menulis dia lekat dengan kaidah, norma yang sudah terpatri didirinya yaitu kode etik guru. Sehingga rangkaian kata-kata yang dipilihnya pasti melalui seleksi ketat. Pantas atau tidak pantas untuk ditulis. Santun atau tidak bahasanya. Jangan sampai memicu kontroversi dan banyak pertimbangan lainnya.
Guru penulis tidaklah memiliki materi yang banyak seperti penulis yang bukunya best seller. Kenapa? Karena buku yang dipasarkannya masih lingkup kalangan sendiri, bahkan ada teman yang maunya gratisan tak membeli. Namun bahagia dihati tak terkira, jika sudah ada yang membaca.
Guru penulis, menulis dengan hati
Guru penulis, merangkai kata tak henti
Guru penulis, bercengkrama dengan adab yang sopan
Guru penulis, menjamah pembaca dengan kata yang santun
Guru penulis, bertutur dengan kalbu
Guru penulis, menatap dengan syahdu
Guru penulis, berkarya dengan etika
Guru penulis, menghasilkan karya
Ini pendapat saya, bagaimana pendapat bapak dan ibu sekalian?
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Setuju Bund. Guru penulis itu sabar, ikhlas, syukur, dan terus menulis. Sukses selalu dan barakallahu fiik
Salam Literasi bu Siti. Sukses selalu dan barakallahu