BERAWAL DARI DOA
Tantangan Menulis Hari ke -33
#TantanganGurusiana
"....aku berharap kelak, dapat bersamanya mengunjungi Rumah Allah. Semoga Allah memberikan kesempatan, kesehatan, serta rezeki kepada kami, sehingga kami dapat mewujudkan nya. Aamiin."
Itulah sebait doa yang ada di salah satu kumpulan tulisanku yang oleh suami diprint dan dijilid. Saat itu, tahun 2011. Tahun -tahun awal aku mengenal blog sebagai wadah tulisan. Saat kutulis itu aku yakin Allah akan mewujudkan nya. Namun tidak membayangkan akan setahun kemudian dapat mendaftar sebagai calon jemaah haji.
Adalah rekan mengajar sekaligus tetangga, Bu Titin mengajakku untuk mendaftar. Waktu itu bulan Mei tahun 2012. Aku ingat sekali. Dari sebrang tembok samping yang memisahkan rumah kami (rumah kami bersebelahan) dia berujar, "Bu Atjih, kita daftar haji yuk,". Mendapatkan ajakan itu aku berpikir sejenak..berpikir bukan tidak ingin mendaftar. Tetapi aku sedang memiliki rencana besar satu bulan mendatang, yang ini juga merupakan kewajibanku dan suami sebagai orang tua. Menikahkan putri kami.
"Sepertinya ga bisa,Bu," jawabku. Kemudian kuterangkan alasannya.
Ajakan Bu Titin walaupun tidak dapat kupenuhi, namun menambah motivasi untuk bisa mengunjungi Baitullah. Doa-doa yang sering kupanjatkan dan juga kutulis di buku harian, kemudian kukutif di atas, seperti menambah keyakinan bahwa Allah akan mengabulkan. Mengabulkan pada saat yang tepat.
Saat yang tepat untukku dan suami mendaftar ternyata, Bulan Desember pada tahun yang sama. Tepatnya tanggal 12 Desember 2012. Enam bulan setelah putriku menikah. Subhanallah. Segala Puji Bagi Allah. Yang Maha Tahu yang mengabulkan doa hamba-Nya bila hambanya berdoa. Seperti janji-Nya
" Dan apabila hamba-hamba Ku bertanya kepadamu, (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku Kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintahku)-Ku dan berimanlah kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran." QS Al-Baqarah (2) : 186.
Walaupun masih calon, namun aku merasakan seperti sudah akan berangkat. Bahagia begitu memenuhi relung hati. Bahagia saat kami berdua pergi ke kantor Kementerian Agama Kabupaten, Cianjur, di foto disana, dan menunggu untuk pendaftaran serta cek kesehatan di puskesmas. Rasa cape tidak terasa kalah oleh rasa bahagia.
Kebahagian bertambah saat mengetahui beberapa rekan mengajar juga mendaftar dalam waktu yang hanya berselang tanggal. Itu artinya, jika Allah mengijinkan aku dapat berangkat bersama mereka dalam tahun keberangkatan yang sama. Salah satu di antara rekan itu, Bu Ani. Selain rekan mengajar juga tetangga seperti halnya Bu Titin yang aku ceritakan di atas.
Bersambung.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Barakallaah!...
Makasih Bu KS, saya memanfaatkan tantangan ini. Siapa tahu nanti bisa saya bukukan