Seorang siswa putri datang menghampiri saat saya hendak keluar kelas. Saat itu waktunya untuk pulang. "Bu boleh saya pakai buku ini."Tanyanya sambil menyodorkan buku agak tipis berwarna hijau. Kulihat buku yang disodorkannya. Kubaca nama pengarangnya Drs Djenen.

" Ya boleh kalau kamu baca"

. " Gimana menurut kamu, bagus?." Tanya saya lagi

" Bagus bu, kalau ada PR dari ibu, suka ada juga di sini" Jawabnya penuh bamgga.

Saya buka buku yang disodorkannya. Tahun 1971. Itu artinya usia buku itu 46 tahun. Bukan waktu yang sedikit. Tapi buku itu masih bagus. Tidak robet dan hanya kertasnya saja yang berwarna coklat.

"Ko kamu punya buku ini?." Tanya saya sambil saya bolak balik bukunya.

"Dari bapak, dapat dari bosnya bu, di Jakarta. Bos bapak sudah pensiun dari Mahkamah Agung ." Paparnya. Ada kebanggaan dan penilain sendiri terhadapnya. Saya bangga karena sementara ada sebahagian teman seangkatsnnya banyak tidak mau baca dan tidak mau menggunakan buku yang berbeda dengan yg biass dipakai gurunya. Jangankan beda tahun yang begitu lama. Buku yang baru beberspa tahun berselang saja mereka tidak mau baca.

Itu artinya, dia senang membaca. Senang mencari ilmu. Dan itu menjadi poin tersendiri bagi saya.

Jujur saja saya tertarik dengan isi buku itu. Saya seperti dibawa ke masa masa saya SMP. Saya ingin tahu apa isinya. Dan oiya.....rasa rasanya nama pengarang itupun familier di telinga. Ya saya pernsh dulu dengar nsma itu. Namun saya kurang ingat apakah saya dulu paksi buku itu sewaktu SMP atau hanya pernsh baca saja. Namun yang jelas. Saya bamgga dengan dia. Buku itu menunjukan dia memiliki motivasi untuk belajar. Karena itulah yamg menggerakkan saya untuk menulis tentang dia.