Tantangan Menulis Hari ke 87

#TantanganGurusiana

Jumat ini, saya tidak tahu kalau tanggal di kalander merah. Saya ketahui, ketika saya memberikan info di WhatsApp grup kelas saya yang hari ini ada jadwal pelajaran IPS yang saya ampu.

Seperti biasanya sebelum pelajaran online saya share list kehadiran, kemudian info materi yang dapat mereka pelajari e-learning sekolah. Baru saja absen terisi oleh tiga nama siswa, sebuah chat muncul dari salah seorang siswa.

“Bukannnya kalender merah sekarang ?” bunyi chatnya.

“Berarti sekarang libur ya?” muncul komentar dari siswa lainnnya.

Saya kaget, dengan cepat saya melirik kalender yang tergantung di dingding kamar, tepat di belakang meja, di mana saya menghadapi laptop. Astagfirulllah betul, Jumat tanggal 10 April sekarang merupakan tanggal merah dalam rangka wafat Isa atau kalau umat nasrani mengatakan wafatnya Isa Almasih. Itu artinya, mereka libur. Walaupun di rumah. Tetap hak mereka libur harus saya berikan. Artinya mereka tidak belajar, walaupun melalui daring sekalipun

Saya segera meminta maaf pada mereka. Kemudian dengan sejujurnya saya mengatakan, bahwa saya tidak tahu, kalau tanggal 10 April itu tanggalnya merah. Mengapa harus minta maaf? Karena saya telah memberikan tugas saat mereka harus istirahat dari ritunitas walaupun dalam keadaan belajar secara daring dari hari ke hari. Namun menurut saya mereka berhak untuk istirahat.

Selain meminta maaf pada mereka, sayapun menghapus list absen kehadiran, karena memang libur. Saya ganti dengan ucapan selamat libur dari belajar secara online. Namun yang mau mengumpulkan tugas, saya mempersilahkan, tidak ada batas waktu. Sebab saya khawatir jika saya :saklek waktunya, dikhawatirkan banyak anak yang kecewa tidak dapat mengumpulkan tugas, padahal mungkin saja mereka belum mengerjakan dan mengirimnya karena kuota enternet mereka habis. Oleh karena itu, saya mempersilahkan mereka mengirimkannnya lewat WhatsApp. Walaupun konsekwensinya mereka dapat melihat pekerjaan siswa yang satu dengan yang lainnnya, tidak mengapa. Karena minimal mereka akan membaca hasil dari temannnya.bukankah itu juga belajar? Karena saya memberikan aturannya tidak copas dan dikerik sendiri. Bukankah di WhatsApp dapat terlihat siapa yang sedang mengetik siapa yang tidak. Siapa yang membaca tetapi tidak komen. Dari sanalah saya memantaunya.

Penggunaan media sosial WhatsApp memang mutlak dipergunakan dalam pembelajaran online. Sekalipun kita menggunakan aplikasi belajar yang lainnnya. Semisal Google classroom, ZOOM tetapi pada akhirnya kita akan menggunakan media sosial yang satu ini.

Kembali kepada tanggal yang merah hari ini, saya akhirnya membatalkan dan meminta maaf kepada mereka dan mengucapkan selamat berlibur dari belajar online yang di sambut dengan ucapan terima kasih. Sayapun akhirnya mengagnti agenda, yang memajukan jadwal memasak lebih awal. Saya tutup laptop dan saya bergegas menuju dapur dan membuka kulkas untuk mengambil bahan yang akan saya olah.hari ini. Hari di mana libur menngajar secara online.