KEAJAIBAN DARI MENGIKUTI TANTANGAN MENULIS GURUSIANA.
Tantangan Menulis Hari Ke;- 31
#TantanganGurusiana
Alhamdulillah, akhirnya tuntas sudah saya menyelesaikan tahap pertama tantangan dari blog 'keroyokan' yang anggotanya sebahagian besar guru (atau seluruhnya ?) dari berbagai daerah Indonesia. Gurusiana.
Begitu saya upload tulisan hari ke 30 (biasanya saya upload pada pagi hari ) sebuah kebahagia tak terkira. Selain tuntas tahap pertama, saya pun kaget bercampur bangga, bahagia dan rasanya nano nano ( jujur karena belum pernah), betapa tidak, langsung beberapa saat kemudian setelah saya upload tepatnya pukul 05.35 ada notifikasi merah.
Penasaran saya lihat dan Ola la ...ada komentar dari komandan Gurusiana. Pak Ihsan., Bunyinya "Keren... Lanjutkan perjuangan menuju emas".sebuah kalimat pendek tapi penuh motivasi, penuh kekuatan hingga mampu melahirkan motivasi saya untuk ingin menulis, menulis dan terus menulis.
Kenapa ? Karena selain termotivasi dari komentar beliau, juga selama tiga puluh hari menjalani tantangan menulis dari Gurusiana banyak hal saya dapatkan, banyak hal yang saya temukan dan saya pelajari.diantaranya
Pertama : Belajar PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia secara praktek. Ada teori belajar yang mengatakan "Saya Dengar, saya lupa. Saya lihat, saya ingat. Saya lakukan, saya pagi. Oleh karena itu melalui tantangan menulis Gurusiana saya belajar PUEBI dengan langsung praktek. Apalagi banyak artikel yang berisi tentang itu (pak Leck Murman salah satunya). Saya baca dengan seksama kemudian saya coba saat membuat tulisan. Pernah saya dua kali mendapat masukan dari tentang cara penulisan. Itu saya terima, karena untuk sebuah kemajuan kenapa tidak ?.
Kedua : Menjadi Wartawan Dadakan "Bu Atjih, besok nulis apa lagi?" Seorang rekan guru pernah bertanya pada saya. Beliau bertanya itu, karena setiap hari saya mengirim tulisan ke grup sekolah.yang temanya beda -beda dan sebahagian besar tentang sekolah. Kadang kegiatan sekolah, tentang pengajaran, juga tentang peserta didiik.
Karena saya pikir sekolah juga banyak ide berserakan. Kalau kita jeli dapat diangkat jadi bahan tulisan. Sesederhana sekalipun. Karena bukankah tulisan itu penuh peristiwa kehidupan ? Semakin kontekstual, sesuai kehidupan nyata, bukankah itu lebih menarik ? (Bukankah kita dalam mengajar juga dituntut konstektual ?) Itu pelajaran yang saya dapatkan dari mengikuti tantangan menulis..
Ketiga. Bertambahnya Kemampuan Mengikat ilmu/peristiwa dengan Menulis. Karena dituntut satu hari satu tulisan. Maka setiap hari saya harus memiliki stok ide untuk saya ikat jadi tulisan. Oleh karenanya sesederhana sekalipun sebuah peristiwa, foto, atau apapun itu itu langsung jadikan bahan tulisan apalagi siswa. Saya tidak lagi berpikir "bagus ga ya, bagus ga ya, nanti tulisannya." Yang penting saya menulis.
Keempat Beberapa Rekan Terkena Virus Menulis Dengan saya mengikuti tantangan menulis Gurusiana beberapa rekan guru jadi tertarik untuk menulis. Diantaranya masuk dan menulis di gurusiana. Walaupun tidak mengikuti tantangannya. "Saya tidak ikut tantangannya, pokonya saya menulis dulu Bu Atjih, " ujarnya ketika rekan guru itu meminta diajari bagaimana menulis di Gurusiana.
Kelima Bertambah Teman Sesama.Penulis Pak Leck Murman pernah membuat sebuah status di grup media guru Facebook yang intinya mengikuti tantangan gurusiana jadi sering membuka Gurusiana terutama artikel saya untuk melihat dan mengetahui " berapa ya yang baca artikel dan berkomebtar?" Itu juga saya lakukan. Dari sanalah saya seperti memiliki teman baru. Teman sesama penulis.
Keenam Menghargai Karya Sesama Gurusianer Karena merasakan senang, bahagia dan bangga serta merasa dihargai jika tulisan kita ada yang memberikan komentar, maka sayapun jadi sering membaca tulisan sesama Gurusianer, walaupun tidak seluruhnya, hanya baru beberapa. Tetapi, tumbuh dari diri sebuah sikap untuk lebih menghargai terhadap karya sesama Gurusianer.
Ketujuh Enak Tidur Lo apa hubungannya menulis dengan enak tidur. Entahlah yang jelas setelah menulis setiap hari satu. Saya jadi merasakan efeknya ke tidur. Apakah ini karena menulis terapi jiwa? Mungkin saja. Karena setiap hari waktu kita ada longgar sedikit, kita gunakan untuk menulis, sehingga tidak memberikan ruang pada diri untuk memikirkan hal lainnya. Apalagi memikirkan kekurangan dan kelemahannya baik diri, maupun orang lain. Mungkin tepatnya muncul rasa syukur. Karena, yang saya tulis, adalah hal - hal yang membahagiakan. Sesuai yang pernah saya terima ilmu itu dari mas Eko Prasetyo pada saat pelatihan di Cianjur. Beliau mengatakan yang intinya mulailah menulis dengan hal yang membahagiakan agar tulisan kita menginspirasi. Jangan menulis yang isinya rengekan, keluhan karena tidak membawa manfaat.
Kedelapan Mendapats Sertifikat Biru. Sebenarnya ada sertifikat bukan merupakan tujuan utama bagi saya. Tetapi dengan adanya sertifikat memang memberikan sebuah tantangan tersendiri mampukah saya menjalani tantangan menulis ini ? Melanjutkan ini juga untuk mengukur diri sanggupkah saya menulis terus setiap hari ? Adanya sertifikat merupakan sebuah apresiasi dan ini membanggakan
Sebenarnya masih banyak lagi, manfaat yang dapat diraih ketika mengikuti tantangan menulis. Hanya untuk sementara itu yang dapat saya uraikan. Lain waktu dan kesempatan bisa dilanjut. Mungkin saat nanti saya mengikuti tantangan enam puluh hari banyak hal yang akan saya temui dan mungkin lebih spesial. Untuk saat ini saya cukupkan di sini saja. Wassalam.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
luar biasa tulisan ibu, sangat inspiratif dan informatif
Terima kasih, Pak Timbul atas apresiasinya