Kenangan Melaksanakan Program We See Aqual, Modul Choice#.
Tantangan Hari ke 18
#TantanganGurusiana
Membaca tulisan Bu Hj Nuraeni tentang Proyek We See Aqual. Modul Choice # di Tantangan Menulis Hari ke .16 .pada tantangan gurusiana, saya jadi terinspirasi untuk menulis tentang program ini yang pernah dilaksanakan di SMP Negeri 1 Cipanas.Khususnya saya dan beberapa rekan pengajar kelas 7 setahun yang lalu.
Programn ini merupakan sebuah program organisasi bernama Save Children , sebelum pelaksanaan di kelasnya (sekolah) guru -guru terlebih dahulu mendapatkan Bimtek modul dari Pojeck We See Aqual. modul Choice#.
Proyek We See Aqual, Modul Choice # , merupakan Pembelajaran Modul Choice# yang terdiri dari sepuluh modul yaitu, Modul (1) Jendela Mimpi, (2) Jalan-jalan ke Kebun Binatang, (3) Pink dan Biru, (4) Melipat pakaian dan bermain di luar , (5) Peta Tubuh (6) , Yang berubah dari tubuhku (7) , Saya Berhak di Hormati, (8) Lindungi Dirimu dan Orang lain (9) Update Status dan (10) Pohon Rencana Aksi.

Waktu penyampaian, saya mengambil pada hari Senin dengan menggunakan jadwal kewali kelasan yaitu pada pukul 13.40 sampai dengan 15.10` atau waktu kegiatan pramuka pada hari Jumat yang dimulai pada pukul 12.30 s.d 14.00.di kelas.
Adapun tehnik pelaksanaan dalam penyampaian Modul Choice # kami berusaha untuk mendekati apa yang tercantum dalam modul yang saya terima, dengan penyesuaian sesuai dengan kondisi dan karakter peserta didik. Yaitu menggunakan tehnik diskusi dan bermain peran/ bermain sehingga siswa tidak merasa bosan dan cape, karena materi disampaikan dengan menyenangkan terkadang diselingi dengan bernyanyi sebagaimana yang inginkan dari modul.
Bagaimana pelaksanaannya ? Saya akan coba uraikan pengalaman ketika pelaksanaan tersebut.
1. Pertemuan pertama Modul Jendela Mimpi
Pertemuan ini saya menyampaikan mengenai bahwa semua orang berhak untuk memiliki cita-cita ataupun mimpi, baik laki-laki maupun perempuan. Untuk itu mereka ditugaskan untuk menggambarkan apa yang mereka impikan. Kemudian dari gambar tersebut, mereka diminta untuk menjelaskannnya. Bagaimana usaha mereka dalam mencapai mimpi tersebut.
Dalam sesi selanjutnya mereka juga diminta untuk menggambarkan cita-cita apa yang menurut mereka cocok bagi lawan jenisnya. Dalam artian peserta didik laki-laki mengambarkan cita-cita yang menurut mereka cocok bagi perempuan. Begitupun sebaliknya. Terakhir bersama peserta didik memilih kesamaan dari cita-cita laki-laki dan cita perempuan

Pertemuan ke- 2Jalan-jalan ke kebun Binatang
Dengan berpedoman kepada modul, saya awali pertemuan ini dengan bertanya tentang kebun binatang. Semisal, binatang apa yang biasa mereka temukan di kebun binatang . Kemudian guru memberikan peserta didik beberapa gambar binatang dan peserta didik memilih mana binatang yang melambangkan laki-laki dan binatang mana yang melambang perempuan. Kemudian mereka diminta untuk menjelakan alasannnya.Dp
Dari permainan ini kemudian mereka diminta secara berkelompok dan berdikusi untuk menyebutkan dan mengklasifikasikan laki-laki ideal dan perempun ideal.

Pertemuan ke-3 Pink dan Biru
Pelaksanaan modul ini dengan cara kelas dibagi dua kelompok yaitu kelompok pink dan biru. Bagi kelompok yang menggunakan pita berwarna pink , melambangkan kelemahan dan pita biru untuk kelompok yang melambangkan kekuatan dan menindas.
Kemudian mereka ditugaskan untuk bermain peran. Di mana kelompok pink diperlakukan tidak dengan adil dan ada dibawah kekerasan dari kelompok biru. Kemudian mereka bertukar peran kelompok biru memerankan pihak yang lemah yang sering mendapat perlakuan tidak adil serta ditindas. Setelah permaianan ini selesai mereka diminta untuk mengungkapkan perasaannnya bagaimana kalau mereka diperlakukan tidak adil

Pertemuan ke-4 Modul Melipat Pakaian dan bermain di luar
Pelaksanaan modul ini juga berpedoman pada modul. Siswa dibagi dua kelompok. Dengan jumlah yang berbeda. Kemudian mereka diberikan setumpuk pakaian dengan jumlah masing-masing baju disetiap kelompok sama. kemudian kedua kelompok itu bertanding untuk melipat pakaian yang ada ditumpukan tersebut dengan cara yang rapi satu persatu. Kelompok yang satu melipat dan merapikan baju dengan cara berpasangan sedangkan kelompok yang satunya lagi dengan sendiri. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan mereka pemahaman bahwa jika bekerja dengan cara bersama maka akan terasa ringan. Beda jika dikerjakan sendiri.

Pertemuan ke-5 Modul Peta TubuhP
Pelaksanaanmodul ini sama dengan modul yang lainnnya. Peserta didik di bagi menjadi beberapa kelompok. Namun bedanya tiap kelompok kali ini dikelompokkan khusus kelompok laki-laki dan kelompok perempuan. Kemudian mereka menggambar tubuh dengan cara salah seorang dari mereka baik laki-laki maupun perempuan untuk tidur di lantai dengan beralaskan kertas flipchart. Kemudian mereka membuat gambarnya pada kertas flipchart tersebut. Artinya pola tubuh mereka yang digambar dengan pola tubuh mereka sendiri yang diwakili temannnya melalui tidur dilantai dan digambar mengikuti bentuk tubuh temannnya yang tidur tersebut.KKemudian
mereka secara bergantian menerangkan bagian-bagian pada peta tubuh yang sudah mereka gambar.peserta laki-laki menjelaskan peta tubuh laki-laki, pun sebaliknya perempuan menjelaskan peta tubuh perempuan yang sudah mereka gambar di kertas flitchart. Hasilnya mereka tempel di dinding.

Pertemuan ke-6 : Yang Berubah dari Tubuhku (Modul 6)
Pertemuan ke enam materinya merupakan kelanjutan dari pertemuan ke lima. Di mana pada pertemuan ke lima peserta didik secara berkelompok mengambar peta tubuhnya. Baik peserta didik laki-laki, maupun peserta didik perempuan. Dari gambar/peta yang sudah jadi tersebut, maka pada pertemuan ke enam mereka ditugaskan untuk memberikan tanda dengan mengunakan kertas post it bagian-bagian mana saja yang mengalami perubahan saat pubertas. Kemudian dengan tanya jawab guru memberikan wawasan bagaimana mereka harus bersikap dalam menghadapi masa pubertas. Baik dalam hal memelihara kebersihan tubuhnya,makanannya, permasalahan yang muncul saat pubertas, juga bagaimana mereka menyikapi temannnya bila sedang menghadapi gejala-gejala pubertas.
7. Pertemuan ke 7 Saya Pantas dihargai (MODUL 7)
Pada modul ke tujuh ini saya mengajak siswa dengan metode sesuai modul untuk mengindentifikasi teman laki-laki maupun perempuan yang bagaimana yang akan mereka hargai. Karakter baik apa yang mereka miliki sehingga mereka pantas dihargai. Bila ada karakter yang kurang baik, yang dimiliki mereka usaha apa yang akan mereka lakukan sehingga karakter yang kurang baik itu bisa berangsur-angsur hilang.
8. Pertemuan ke-8 Lindungi Dirimu dan Orang lain (Modul 8)
Melalui modul ke delapan ini guru memberikan wawasan bahwa mereka wajib melindungi diri mereka, dan juga orang lain dari tindakan kekerasan.Serta tindakan apa yang mereka harus lakukan bila mereka mendapatkan hal tersebut.
Tehniknya sesuai dengan modul di mana siswa secara bekelompok berdiskusi tentang jenis kekerasan apa yang sering mereka temuai, di mana saja tindak kekerasan itu mereka dapatkan/ temui serta langkah apa yang harus mereka lakukan bila mendapatkan tindakan kekerasan baik pada dirinya sendiri maupun orang lain. Hasil diskusi mereka dituangkan kedalam kertas flictchart dalam bentuk peta pikiran/mindmad. Kemudian setelah mereka memprentasikan kertas itu ditempel di dinding.
9. Pertemuan ke-9 Update Status (Modul 9
Pertemuan ke sembilan tentang update status. Peserta didik dibagi bebeapa kelompok. Setiap kelompok diberi gambar/foto. Mereka dibawa bermain seolah-olah mereka sedang bermedia sosial. Saat mereka melihat foto tersebut mereka ditugaskan untuk memberikan komentar. Komentar-komentar tersebut kemudian didiskusikan sehingga kemuidan mereka mendapatkan pemahaman bahwa menggunakan media sosial harus positif dan mereka harus mampu menahan diri untuk menulis komentar-komentar yang tidak perlu.
Selain itu, saya juga memberikan dan menyelipkan karakter bahwasanya seperti halnya kehidupan nyata, sosial media itu adalah sebuah masyarakat. Oleh karena itu, etikapun harus dikedepankan.
10. Pertemuan ke-10, Pohon Aksi/Rencana Aksi
Pertemuan kesepuluh merupakan pertemuan terakhir. Saya sekilas mengulang kembali inti-inti dari modul yang telah mereka dapatkan. Kemudian, sebagai feedback guru memberikan beberapa pertanyaan secara lisan.
Untuk refleksi, guru menugaskan menggambar pada kolom yang tersedia tentang perasaan mereka saat mendapatkan materi dari tiap-tiap modul. Terakhir mereka membuat rencana aksi mereka. Tentang apa yang akan mereka lakukan dari setiap modul.
Kesimpulan setelah saya praktik kan, Sebaiknya karena materi ini baik dan bermamfaat, saya menyarankan kepada sekolah untuk menjadikan modul ini sebagai materi yang diberikan pada saat Masa Perkenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), atau menjadi bahan materi pada saat jam kewalikelasan atau jam Bimbingan Karir.

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar