Tantangan Menulis Hari Ke 29

#TantanganGurusiana

Salah satu jenis penilaian keterampilan pada kurikulum 2013, adalah penilaian keterampilan proyek. Keterampilan proyek merupakan bentuk penilaian untuk mengetahui kemampuan siswa dalam mengaplikasikan pengetahuannya melalui penyelesaian suatu tugas dalam periode waktu tertentu (Buku Guru (2017:12))

Pada semester dua (genap) Tahun Ajaran 2019/2020, penilaian keterampilan jenis ini menjadi alternatif pilihan saya pada materi Kegiatan Ekonomi Produksi, Distribusi dan Konsumsi di kelas tujuh. Dengan model pembelajaran Projects Based Learning.

Siswa secara berkelompok ditugaskan untuk mengamati kegiatan ekonomi yang ada disekitar lingkungan sekolah..kemudian hasil pengamatannya dilaporkan berbentuk makalah sederhana sesuai dengan kemampuan siswa kelas tujuh.

Berkaitan dengan laporan hasil pengamatan tersebut, biasanya muncul pertanyaan. Bagaimana bentuk laporannya ? Apakah berbentuk makalah yang diprint ? Atau dikirim lewat email ?. Kalau dikirim lewat email berarti siswa harus menggunakan laptop. Bagi saya agak riskan bila kelas 7 membawa laptop ke sekolah apalagi pernah beberapa kali kejadian ada siswa yang membawa laptop terkena hipnotis.

Jika laporan berbentuk print out, berarti siswa mengeluarkan biaya untuk untuk print nya. Ditambah biaya jasa pengetikan bila kelompok tidak ada satu siswa pun yang memilikinya laptop..

Sebuah ide muncul, kenapa tidak menggunakan fitur bawaan yang terdapat di smartphone mereka yaitu fitur catatan atau Memo. Jika tidak pun bisa mereka install di play store. Ide ini muncul setelah saya mengikuti tantangan menulis dari gurusiana. Di mana saat menulis saya tidak langsung ke akun gurusiananya. Tetapi saya tulis dulu di fitur ini. Plus saya selipkan gambar.

Ternyata, setelah saya kemukakan pada mereka, bahwa laporan hasil pengamatan dikerjakan di fitur catatan/memo. Mereka begitu antusias. Saya tugaskan juga mereka menyelipkan gambar obyek kegiatan produksinya, foto masing -masing anggota bersama hasil tugas mandirinya. (Hasil sesuai tugas yg diberikan oleh kelompoknya).

Saya tidak begitu kesulitan untuk mengajarkan mengoperasionalkan fitur itu. Mereka ternyata sudah mampu. Andaikan ada yang belum bisa, tidak banyak. Itupun mereka bisa mengeksplore sendiri. Jika sudah selesai mereka kirim ke email.saya. sebagai tambahan ilmu saya katakan pada mereka, saat membuat laporan tidak harus selalu diketik. Tetapi bisa juga memanfaatkan lambang Mike pada catatannya. Sehingga hanya dengan bicara sudah terketik dengan sendirinya. Ternyata mereka sebagian pun sudah ada yang paham. Lagi lagi sebuah contoh bahwa siswa terkadang lebih tahu (pintar) mengoperasikan smartphone.

Ternyata saat memberikan tugas tersebut, ada beberapa kelompok yang bertanya boleh tidaknya dengan bentuk ppt, vlog, video , atau Microsoft word yang ada di HP mereka. Pertanyaan mereka tentunya saya jawab boleh. Mengapa tidak, sebuah kreatifitas tidak boleh dihambat. Yang penting tujuan pembelajaran tercapai. Saya katakan pula pada mereka mengapa saya memperbolehkan dengan cara yang lain, karena penggunaan catatan atau memo pada HP adalah minimalnya. Lebih dari itu, sebagai sebuah hal yang baik.

Saat itulah saya kemukakan pada mereka bahwa apa yang sedang mereka lakukan dengan HP nya adalah sebuah penggunaan HP yang cerdas. Memang tidak serta merta mereka langsung seluruhnya memanfaatkan HP secara cerdas. Tetapi minimal ada usaha ke arah itu.

P