Tantangan Menukis Hari Ke 71

#TantanganGurusiana

Sebenarnya kurang pas kalau saya katakan 'Tip', mungkin lebih tepat pengalaman.  Pengalaman pribadi dengan dua cucu yang kebetulan rumahnya berhadap-hadapan,  sehingga saya setiap hari tahu persis kegistan mereka dengan bundanya atau dengan saya sebagai 'mbah Utinya' (panggilan nenek) .

Adanya liburan dua minggu,  efek dari adanya pamdemi virus corona membawa sebuah konsekuensi di mana sebagai orang tua kita dihadapkan pada sebuah kondisi di mana anak yang sedang giat-giatnya bermain mau tidak mau harus tetap di dalam rumah.  Biasanya anak yang masih duduk di TK minimal sampai pukul 11 di sekolah,  kemudian pulang bermain demgan temannya rumajnya,  ngaji dan lainnya.  

Kini ketika libur, serta diusahakan mereka di dalam rumah tentu menjadi sebuah masalah, yaitu muncul sebuah kebosanan.  "Libur,  ga seru" kata cucu saya.  Walaupun sekolah sudah memberikan beberapa kegiatan. Namun dalam waktu demikian panjang di rumah,  kegiatan tersebut tidak bisa mengurangi semua untuk tidak 

Muncul rass bosan.  Jika kita berikan Handphone rasanya tidak bijaksana.Untuk itu ada beberapa pengalaman dalam mengisi kegiatan 'di rumah aja'

     Saat liburan (baca belajar di rumah)  setiap hari saya bermain bersama mereka.  Yang sering adalah tak umpet dalam bahasa betseinya,  ucing sumput dalam bahasa sundanya.  Mereka terlihat bahagia sekali,  apalagi saat saya diketemukan oleh satu di antara ke dua cucu yang bertugas mencari.  Atau sebaliknya,  mereka bangga jika saya tidak menemukannya.  Padahal saya berpura-pura tidak dapat menemukannya.  Selain tak umpet terkadang saya bermain dengan mainan mereka.  Di sinipun saya berperan seperti mereka.  

2. Lomba Mewarnai.  Karena cucu saya dua maka, terkadang saya mengadakan lomba untuk mewarnai. Untuk si kecil biasanya selalu meniru sang kakak.  Karena memang usianya masa meniru.  

3. Masak cemilan Bersama 

     Memasak kini bukan kegiatan yang identik dengan wanita. Pria pun tidak ada salahnya.  Untuk itu terkadang saya dengan mereka,  atau mereka dengan bundanya memasak bersama.  Mereka terlihat senang ikut berperan. Saat kami membuat cemilan sederhana dari terigu,  telur dan garam kemudian diberi air dan di masak dengan alat seperi membuat kue cubit.  Bedanya ini bundar semua kalau di kami namanya 'endog. Endogan'.  Si adik yang mengaduknya si kakak yang mencetaknya tentu dengsn bimbingan saya.  Mereka senang sekali, kemudian makan bersama.  

4. Membaca buku cerita. Membaca buku cerita bisa me jadi alternatif dalam mengisi kekosongan.  Peran kita benar -benar dituntut untuk mampu bercerita dengan hati.  Agar pesan yang disampaikan juga masuk ke dalam hati mereka

5. Bermain peran -peranan.  

  Biasanya cucu saya mengeluarkan bantal,  selimut, kursi kadang di balikan, untuk mereka bermain. Berantakan?  Ya pastinya.  Tapi biarkan mereka bermain, dengan komitmen mereka diajak  bersama untuk membereskannya.  Karena bukankah dari bermain peran,  mereka belajar?  

Banyak hal yang bisa kita usahakan agar mereka tidak jenuh di rumah saat liburan. 

 Memang konsuensinya kita harus ada bersama mereka. Namun memberikan pengalaman pada mereka yang tentunya membekas di memori mereka, merupakan sesuatu tak ternilai harganya dan waktu tidak dapat diulang?