Innalillahi wainnailahihi rojiun, tak terasa hari ini sepuluh hari kepergian ibunda tercinta, selama itu pula aku terhenti menulis karena tangan ini terasa gak mampu menggores kata. Kepergianmu begitu cepat dan tiada tanda, kudapat kabar setelah subuh tepat tanggal tanggal 1 Agustus 2021. Rasanya lemas dan tak berdaya setelah mendengar berita duka itu. Malaikat duniaku telah berpulang menghadap Sang Ilahi Robbi, Bingung enah apa langkah yang akan kuambil, sementara masih masa PPKM.

Pesawat yang ku inginkan ternyata tak ada yang terbangpagi saat itu, akhirnya ku putuskan untuk naik mobil saja. Netra tiada henti berurai hingga pelabuhan merak dan sampai di kapal. Aku pun dudah pasrah dengan keadaan karena kapal ekskutifpun tak ada , hingga akgirnya menyeberang dengan kapal.biasa.

Sesampai di tengah laut aku mendapat video kalau Bunda sudah masuk mobil ambulance dan menuju kampung halaman. Sesuai dengan permintaan beliau jika sudah tak ada harus dimakamkan di kampung halaman. Pupus sidah harapan ku untuk melepas beliau. Aku hatus olhlas tuk tidak melihat beliau dimakamkan. Walau pada dasarnya hati ini sedih tak terlukiskan, namun aku harus ikhlas tanpa menungguku.

Tepat pukul 17.00 aku baru sampai kampung halaman, Bunda sudah di makamkan sebelum Ashar. Sesampai di kampung ak langsung menuju ke pemakaman yang hanya menemukan gundukan tanah yang bertulis nama beliau. Bunda sudah tiada tak ada lagi tempatku mengadu, hilang sudah malaikat duniaku, namun ikhlas harus terima kenyataan semoga beliau husnul khotimah Aamiin.

Selasa, 1 Muharam 1443H