Audhita DS

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Untuk: Dia

Yang perlahan jatuh tepat di matamu adalah bayang pepohonan.

Pun dalam ringkih ragaku, ada yang dibiarkan rubuh sebagai jalan, sekalian.

Senyap di langkahmu justru benar terdengar, kesekian.

Di antara jemari dan napasmu.

Di antara bahu dan rengkuhmu.

Di antara ingatanku dan pertemuan-pertemuan kaku.

Yang perlahan jatuh tepat di matamu adalah keinginan.

Pun dalam degupku, ada yang dibiarkan berkejaran oleh Tuhan.

Dari permohonan-permohonan perihal perasaan.

Dari percakapan angin sore dan dahan-dahan.

Katanya: yang disampaikan langit pada bumi sebagai hujan disebut keikhlasan.

Kataku: yang disampaikan padamu sebagai rindu disebut perayaan.

Lalu katamu: yang ini bukan disebut kesalahan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post