Baca Buku di Era Digital
Buku adalah jendela ilmu pengetahuan. Statement ini seringkali diungkan oleh kalangan pendidik untuk memotvasi siswa/mahasiswa agar rajin membaca buku. Mereka berargumen bahwa dengan membaca, ilmu pengetahuan dan wawasan akan bertambah lebih banyak. Tak jarang mereka pun mencontohkan perjalanan karir seorang tokoh dan pimpinan negara melalui Biografi. Kesuksesan mereka adalah sering membaca. Membaca buku menjadi bagian kebutuhan pokok bagi seseorang yang memang sangat ingin berkembang dan ingin selangkah lebih maju. Membaca buku juga dapat menginspirasi seseoang dapat berubah lebih baik dan menapaki karir lebih baik lagi. Membaca buku pun dapat memberikan rasa senang. Tak jarang para anak mudah sangat menyenangi cerita-cerita cinta, cerita fantasy melalui bacaan Novel dan kumpulan cerpen. Mereka mendapatkan kepuasan dan kesenangan tersendiri mendapatkan cerita yang menghanyutkan perasaan hingga menambah semangat hidup karena senang. Kalangan anak kecilpun di nina bojokkan dengan buku. Tentunya buku yang menghibur sesuai dengan dunia anak seperti komik, cerita bergambar dan buku fantasi lainnya. Tiada kesangsian lagi untuk tidak membaca. Kebutuhan membaca menjadi bagian kehidupan yang tak terlepaskan.
Di era teknologi dan digital, para penikmat buku pun semakin dimanjakan. Hanya memggunakan kata kunci saja, mereka dapat menjelajahi dunia melalui tulisan yang tersebar melalui dunia maya berupa buku, jurmnal, amajalah dan lain-lain. Mereka ridak kesulitan lagi dalam mencari literatur dalam berbagai nahasa dan berada di pelosok penjuru dunia. Namun seringkali buku-buku yang tersedia di dunia maya tersebut tidaklah penuh karena dibatasi oleh kebijakan licency dan hak cipta. Kalau pun berbayar, buku-buku yang ditawarkan masih berharga sangat mahal terutama literatur internasional. Memamng membaca ebook lebih praktis membawanya dan dapat membaca kapan dan dimanapun kita berada. Namun terkadang membaca buku leketronik seringkali melelahkan karan efek cahayanya. Ada beberapa orang yang tidak suka membaca tulisan di laptop, computer, handpone maupun tablet. Mereka lebih senang membaca buku berupa cetak . Alasannya simple saja, lebih santai dan tidak melelahkan mata. Jadi, keberadaan buku cetakan masih sangatlah dibutuhkan dan digemari oleh banyak orang.

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
buku cetak lebih asik. bisa dicoret coret
Jangan khawatir, File PDF juga bisa dicoret dan diberi tanda layaknya buku cetak,