Bersungguh-sungguh dan Profesional
Pekerjaan tak kan pernah ada habisnya. Selesai satu yang lain menyusu. Semakin kita menunda pekerjaan itu, semakin menumpuk pula pekerjaan. Sebenarnya kita sudah memyadari bahwa jika kita mengerjakan sesuatu sesuai target dan waktunya maka tidak akan pernah terjadi suatu pekerjaan yang menumpuk. Namun seringkali kita melupakannya dan lebih mementingkan serta fokus pada satu pekerjaan saja sehingga pekerjaan yang lain terabaikan
Menunda pekerjaan terkadang memang bukanlah disengaja. Mereka menunda karena ada sesuatu yang memang harus didahulukan, Akan terasa sulit dan berat memang bagi orang yang overload ragam pekerjaannya. Penundaan pekerjaan itu bukan karena alasan malas, tepi memang saking banyaknya pekerjaan yang harus mereka kerjakan, Disinilah awal munculnya stress dan kesulitan dalam mengatur waktu. Manajemen waktu perlu diterapkan dengan baik, Memang tidak mudah tetapi yakin bahwa suatu saat kita akan bisa,
Menunda pekerjaan yang kedua disengaja karena memang malas dan kurang menarik, Pekerjaan yang tidak sesuai dengan keinginan seringkali menimbulkan rasa bosan dan malas untuk mengerjakannya. Apalagi lagi kinerja kita kurang bagus terhadap hal itu. Seringkalinya kita melakukan kesalahan dan dimarahi oleh sang pemberi pekerjaan memang bikin stres dan malas untuk mengerjakannya. Hal inilah awal dari menumpuknya suatu pekerjaan,
Solusinya, ,,, ? Jalani semuanya dengan ikhlas. Niatkan semuanya sebagai sebuah ibadah. Lakukan semuanya dengan perasaan senang. Rasa senang dan cinta dapat mengalahkan segalanya. Ketika kita mencintai sebuah pekerjaan, maka seberat apapun pekerjaan itu kita dapat melaksanakan dengan baik. Memang tidak mudah untuk mencintai sebuah pekerjaan apalagi pekerjaan itu sejak awal tidak menarik. Namun, yakinlah bahwa dengan berjalannya waktu semua akan dapat teratasi dengan baik.
Bekerjalah dengan sungguh-sungguh dan profesional. Jalani kehidupan sebuah pekerjaan dengan niatan ibadah dan ridhoh Allah. “Sesungguhnya Allah mencintai seorang diantara kalian yang jika bekerja, maka ia bekerja dengan itqon (profesional)”. Syukuri pekerjaan kita saat ini, karena masih banyak orang yang belum mendapatkan pekerjaan layak dan bahkan ada yang belum jua mendapatkan pekerjaan. Salah satu bentuk syukur kita pada pekerjaan kita adalah mengerjakanya dengan sungguh sungguh.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap ulasannya Pak Idi..syukuri apa yg ada dengan bekerja sunguh-sungguh. Salam kenal dan salam literasi Pak..
Terima kasih. Betul Pak Gunanto, terus belajar, mencoba menjadi pribadi yg terbaik dan istiqomah dari hal yang sederhana. Salam literasi juga Pak...