Ayo Sugiryo

Guru di SMA Nasional 3 Bahasa Putera Harapan Purwokerto. Sedang belajar menulis dan Buku Perdana yang sudah diterbitkan: "From Home With Love" Tahun 2016, Buku ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Dan Pak Guru Itu Adalah Aku (#37_Surat Setebal Buku)

Mungkin beginilah rasanya LDR (Long Distance Relationship). Siang memikirkan, malam gelisah dan susah tidur. Ingin rasanya berkumpul dan bercerita tentang kejadian sehari-hari. Ingin bercerita tentang perkembangan si kecil yang mulai banyak bisanya. Ingin bercerita tentang jualan kelilinganku. Banyak yang ingin aku ceritakan namun apa daya, biaya telpon Mahal. Pernah aku menghubunginya via telpon wartel, waktu itu masih ngetren, aku habis ratusan ribu hanya untuk berbicara beberapa detik. Surat menyurat tetap masih Paling efektif untuk menghapus rindu di antara kami. Yang sulit adalah bagaimana istriku bisa mendengar suara si kecil via wartel ini. Sementara waktu yang tepat untuk telpon adalah malam hari. Lagian di desa juga tidak ada wartel.

Akhirnya kami menemukan cara. Rekaman. Ya, aku beli kaset kosong dan rekorder demi untuk merekam suaraku dan Refo yang sudah belajar ngomong dan sedikit menyanyi. Dia suka sekali lagu-lagu Tasya, Anak Gembala. Untuk surat-surat berikutnya kami selalu menyertakan kaset pita hasil rekaman masing-masing sehingga Refo terus mengingat suara ibunya yang sedang di Negeri antah berantah di sebuah pulau kecil, Taiwan.

Selain rekaman, aku juga mengirim Kamus, kaset Lagu-lagu Indonesia katanya istriku kangen lagu Indonesia. Aku pilihkan Album terbaru dari Katon Bagaskara, dan katanya istriku sangat suka karena memang Katon Bagaskara merupakan artis favorit sepanjang masa kami berdua. Istriku juga sering mengirimkan sekedar buku dan mainan edukasi buat si kecil. Dan yang paling aku suka adalah saat dia mengirimkan kaset Lagu barat Oldies walaupun penyanyinya bukan asli, tapi penyanyi Cover. Ya, negri China memang terkenal membuat produk KW, apapun itu.

Ada hal-hal menarik yang aku pelajari dari apa yang dialami istriku di sana. Banyak yang sudah dia tuliskan di surat-suratnya yang tidak cukup 2 atau 3 lembar. Bahkan dia pernah mengirimkan surat sampai satu buku.

Sebagian diantaranya aku tulisakan di sini. Agar kamu tahu bahwa banyak hal yang bisa kita pelajari dari semua peristiwa yang dialaminya.

Hal yang paling menyebalkan adalah ketika dia merasa bosan, tentunya dia akan menyanyi.

Dia berkisah “Lagu favorit aku saat itu adalah... Menghitung hari " by Krisdayanti. Meski ga hafal semua syairnya, tapi aku selalu bersenandung di bagian... “menghitung hari, detik demi detik…” Sudah itu saja.”

“Pekerjaan yang mengasyikkan adalah mencoret tanggal di kalender. One by one. Mencuci mobil adalah sesuatu yang aneh karena mobil bisanya dibawa ke salon biar kinclong. Dan aku ingin sekali membersihkan debu di mobil baru , ya baru beli. Dan sebuah mobil butut yang sangat kotor. Di situ aku mulai berbohong, bawa ember dan lap. Pamit mau ke basement. Keesokan hari , anak majikan telpon dari basement, ‘Mah, mobilnya bersih!' Aku kena marah. Aku pikir mereka say thank you. Eh malah apes. ‘Ngapain dibersihkan? Kamu di sini buka buat kerja kaya gitu.’ Bla bla bla… Aku jelaskan aku sedikit melawan. ‘Apa yang aku lakukan apakah merugikan kalian? Biarkan aku tetap melakukan,’ sambil memohon. Aku hanya ingin kill my time with my style. Akhirnya, mereka mengijinkan, meskipun aku dipandang aneh oleh tetangga. Ah EGP.”

“Saat bersih 2 mobil aku stel musik lagu2 Katon Bagaskara, sambil bayangin dia , ya siapa lagi , mantan pacarku yang pandai main gitar. Terkadang sambil menangis sesenggukan. Sumpah , aku sedih banget. Sedihnya saat itu. Aku kangen berat. Kangen dua jagoanku.”

“Sholatku hanya 2x sehari , pagi banget dan malam sebelum tidur. Aku ga bisa puasa , dingiiiin , dan aku harus bekerja. Tapi aku sempat kan berada di depan altar , tempat doa orang Konghucu. Aku bilang sama Tuhan , Allah SWT, Ya Rabb, meski hanya 2x ku menghadap Mu, namun hati dan jiwa ini setiap saat mengingat Mu.”

“Makanan yang ku makan , jujur saja tidak halal alias haram tentunya. Telur ayam dimasak bareng dengan daging babi cincang, meski aku hanya makan telur nya tapiiiiii...ya tetap saja . Namun harus bagaimana lagi? Apa aku menolak makan? Ah yang benar saja? Aku sering tak sengaja makan roti pemberian mereka , tanpa bertanya langsung kumasukkan ke dalam mulut. Enak , sumpah, enak banget. Lalu, entah kenapa aku tiba-tiba bertanya, dan jawabannya adalah ya itu itu. Ya buat mengingat saja. Jangan makan roti itu lagi. Biasanya Ama yang mengingatkan, Dian, itu babi, Ini babi.”

“Pernah suatu malam, aku bertanya, itu minuman apa? Menantu Ama yang seorang perawat rumah sakit bilang : Itu syrup. Lalu diambilnya segelas buatku. Rasanya memang seperti syrup Mbah Maridjan, ABCHE dan sejenisnya, tapi ini sungguh enak sekali. Kami minum bersama , dengan paduan sea food. Mantap. Nikmatnya luar biasa. Dan pada suatu malam , 2 jam setelah itu terjadi, semua berada di kamar masing-masing. Perutku seperti terbakar. Panas. Panas sekali. Seperti ada api yang menyala. Dan makanan enak tadi habis bis bis aku muntahkan. Salah apa aku ini Ya Allah Ya Rasulullah. Apakah aku harus mati di Taiwan? Ah ada ada saja, pikiranku melayang, lemas , mual tak karuan rasaku. Semua orang panik melihatku. Mungkin dalam pikiran mereka aku hamil, perempuan jalang , genit. Alhamdulillaah tidak terjadi. Aku baru ingat bahwa minuman itulah yang membuat aku seperti preman mabok. Tapi anehnya mereka tidak mabok. Ya iya lah, kan ini pertama kali dan terakhir buatku menenggak minuman penghuni neraka. Mereka sudah terbiasa minum, mabok ? Never !!! Ga kaya di kampung, udah miskin, pemabuk, ngerusak, ngamuk, ga level. Mereka minum seperti itu untuk having fun dan kadang untuk kesehatan. Sungguh pengalaman minum sampagne yg memalukan.”

“Asal kalian tau , daging babi itu rasanya enak. Minuman beralkohol itu rasanya mantap. Tapiiiiii...”

“Tinggal bersama Ama dan Akong serta keluarganya mengajarkan banyak hal. Yang akan aku terapkan dalam keluarga ku nanti saat aku pulang. Pengalaman adalah guru yang paling baik.” Begitulah dia bertutur dalam suratnya yang setebal buku.

Banyak hal yang sudah dia tumpahkan ke dalam lembaran-lembaran kertas itu. Mungkin hanya dia satu satunya orang yang mengirim surat setebal buku. Tulisan seperti catatan harian pegawai negeri sipil yang setiap hari harus laporan. Dia juga menyertakan gambar-gambar rumah dan perabotannya. Katanya Itu masa masa di Rumah Mrs. Lee. Dan apa yang terjadi di rumah Ama Akong, dia lebih gila lagi. Dia meminjam alat rekam untuk merekam suara, bernyanyi lagu-lagu anak-anak bahasa Inggris, dan bercerita seperti layaknya guru PAUD yang sedang mengajari anak didiknya. Ya, berbuat gila demi anaknya. Lalu dikirim ke desa di mana anakku berada. Di desa yang sangat jauh dari kota dan susah air saat kemarau.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kisah di negeri meteor gerden yang luar biasa. Saya kok jadi membayangkan sosok mba Dian yang begitu cuek tapi penyayang. Semoga suatu saat bisa bertemu mba Dian. Apakah surat-suratnya mba Dian juga sudah dibukukan? Kutunggu kisahmu yang pasti selalu luar biasa

21 Oct
Balas

Insyaallah kalau ada sempat bisa bertemu Bu. Surat-surat masih tersimpan rapi sebagai arsip Nasional keluarga. Insyaallah setelah kisah ini seleaai akan coba ditulis. Nanti saya minta ijin tokoh aslinya' Mba Dian' Terimakasih masukannya Bu.

21 Oct

Njih Pak ditunggu kisah-kisah berikutnya. Pasti akan menjadi buku memoar yang luar biasa

21 Oct

Amiin. Insyaallah.

21 Oct

kereeeen....terbawa dalam rangkaian kata dalam surat....

21 Oct
Balas

Hahaha. Itu bahasa asli dari 'tokoh aslinya'. Simple dan lugas.

21 Oct

Semakin klop membaca kisah ini. Saya juga ngefans banget sama Katon Bagaskara. Ndak ada lagunya yg tidak saya hafal. Sungguh, cerita hidup yang penuh lika dan liku. Banyak ibrah di dalamnya. Salam sehat dan sukses selalu. Barakallah, pak guru.

21 Oct
Balas

Ternyata ya Bu. Sesama penggemar Katon dan Kla Project. Mudah-mudahan kisah sederhana ini bermanfaat.

21 Oct

Perjuangan hidup yg luar biasa, smoga rahmatNya menyertai keluarga bpk. Barakallah

21 Oct
Balas

Amin, Bu Ropi. Semoga kita semua selalu mendapat kebaikan. Amiin.

21 Oct



search

New Post