Apakah ada yang pernah merasakan seperti ini, merasa punya banyak waktu untuk anak-anak di rumah? Kalau iya, itu sungguh luar biasa. Saya sendiri kadang merasa kurang yakin kalau anak-anak atau saya merasa ada bersama dengan mereka. Waktu ada, tetapi kadang kita sibuk sendiri-sendiri di zaman seperti ini, sepertinya sudah tahu semua kenapa alasannya.

Dengan durasi waktu yang cukup, kita semestinya akan banyak kesempatan untuk dapat memberikan perhatian lebih pada mereka. Namun kadang kesulitan kita adalah bagaimana memanfaatkan waktu yang ada untuk sekedar sharing dan saling berbicara face to face.

Bagi yang merasa sudah banyak waktu di rumah walaupun tidak digunakan untuk banyak berinteraksi, kadang akan memberikan penilaian pada diri sendiri kalau kita sudah bersama-sama dengan mereka. ‘Aku kan sudah melakukan sederetan pekerjaan rumah tangga dan mendampingi anak-anak.’, ‘Soal bersama dengan anak, itu sudah pekerjaanku setiap hari, mengurus mereka dari pagi hingga malam.', ‘Jangan khawatir, soal anak-anak, beres semua,' begitu kata mereka yang merasa punya banyak waktu, padahal yang dilakukan tidak lebih dari nyuekin anak sambil bersosial media, marah-marah tanpa sebab, ngomel-ngomel sambil mengeluh cape.

Mungkin berbeda bagi orang tua yang super sibuk, apalagi yang ayah dan ibu sama-sama pekerja, mereka akan merasa memiliki sedikit waktu untuk bersama. Tetapi tidak menutup kemungkinan juga justru mereka akan memanfaatkan waktu yang sedikit itu untuk benar-benar menggunakannya secara maksimal untuk quality time; berdiskusi sambil ngopi atau atau ngeteh, saling berbagi kisah aktivitas masing-masing dengan komitmen untuk tidak saling pegang gadget.

Sebenarnya anak-anak juga tidak menuntuk untuk banyak waktu bersama mereka, apalagi kalau mereka sudah menginjak remaja. Misal, sepuluh menit saja mengajak anak ngobrol, lima menit saja mengajak anak untuk dimintai idenya, itu akan sangat berarti buat mereka. Pasti mereka akan merasa ada dan dibutuhkan. Mereka akan merasa punya teman curhat. Mereka akan merasa penting dan punya sesuatu yang orang lain butuhkan. Mereka akan merasa nyaman berada di rumah sendiri. Wah, kelihatannya gampang ya, tapi memang perlu dicoba. Bagi yang sudah melakukan ini, luar biasa deh!

Jadi, kesibukan bukan alasan bagi para orang tua untuk tidak memberikan hal terbaik buat anak-anaknya. Sebaliknya, yang punya banyak waktu di rumah, jangan merasa sudah memberikan yang terbaik buat anak-anaknya. Sepertinya, saya perlu buka lagi catatan harian saya, apakah benar sudah memberikan waktu terbaik dengan anak-anak?

***************

“The best inheritance a parent can give his children is a few minutes of his time each day.” – Orlando Aloysius Battista