Kalau dipikir-pikir, ada benarnya juga apa yang dikatakan istri saya yang ditulis di status sosial medianya, 'Janji ya kalau ketemu di kampung halaman nanti, mohon maaf, untuk tidak bahas pemilu pilpres ya, tolong, terimakasih ya'.

Bukan apa-apa, tapi memang itu semacam harapan atau bahkan himbauan yang disampaikan untuk para sanak saudara di kampung halaman yang tentunya pada momen lebaran ini akan tumpah ruah dan saling bertemu untuk bersilaturahmi, yang mungkin masing-masing hanya bisa bertemu setahun sekali.

Tampaknya istri saya memberikan warning ini dengan tujuan agar pertemuan yang jarang terjadi nanti tidak ternoda dengan obrolan-obrolan yang mengarah pada perbedaan pendapat dan adu argumen yang tidak berujung dan akhirnya menanamkan benih-benih kebencian sesama saudara yang semestinya harus menambah erat tali persaudaraan bukannya membuat lobang-lobang gap yang diciptakan karena perbedaan visi pilihan yang tidak ada hubungannya dengan niat suci untuk bersilaturahmi.

Memang terkesan berlebihan, tapi ini benar adanya. Kadang dalam sebuah pertemuan, sekecil apapun hal yang akan bisa merusak hubungan keluaraga seharusnya dihindari. Apalagi dalam momen berkumpulnya sebuah keluarga besar, bawalah sebuah obrolan yang lebih bermanfaat dan dapat menciptakan semakin eratnya hubungan keluarga tanpa prasangka buruk dan perbedaan pendapat yang dapat mengarah pada perpecahan, apalagi kalau hanya gara-gara obrolan politik yang tidak pada tempatnya. Semoga saja.