Awas! Terlalu Sering Mengoreksi Itu 'Berbahaya!'
Sebenarnya apa sih yang dibutuhkan anak-anak dari orang tuanya? Pastinya sangat banyak dan susah untuk disebutkan satu per satu. Tapi ada yang paling mendasar yang mereka butuhkan dari kesekian banyak itu. Tak lain adalah perhatian dan wujud kasih sayang dan cinta yang sesungguhnya.
Karena besarnya cinta dan kasih sayang orang tua, kadang orang tua terlalu 'parno' terhadap anak-anak kita. Orang tua mana yang mau anaknya ketika dewasa nanti akan terjerumus ke dalam berbagai masalah? Tentu kita akan mengantisipasinya dengan berbagai cara agar anak kita berbuat benar, bersikap pantas, berlaku sopan, dan kalau bisa tidak melakukan kesalahan dalam segala hal. Sepertinya kita hendak menciptakan sebuah tokoh protagonis yang sempurna yang akan dicintai oleh semua penonton dalam sebuah drama kehidupan.
Karena tokoh yang akan kita ciptakan ini adalah anak kita, karakter yang kita inginkan tentunya harus dibangun dengan sebuah kesabaran, keuletan, dan kegigihan dalam proses pembentukan melalui pendidikan dalam keluarga. Idealnya, kita akan memberikan pembiasaan yang baik demi terciptanya seorang 'tokoh' yang istimewa, tentunya anak kita sendiri.
Banyak aturan yang dibuat untuk membentuk karakter yang diharapkan seperti kedisiplinan; misal, jangan sampai anak kita tidak tahu cara membuang sampah yang benar, menyapa orang dengan benar, cara duduk yang benar, cara makan yang benar, dan yang benar lainnya.
Selain aturan, ada juga tuntutan. Misal, anak-anak harus memiliki skor nilai yang tinggi di sekolah, harus mampu bersaing dengan temannya, dan kalau bisa mengikuti semua jenis lomba yang ditawarkan. Ringkasnya, berharap anak kita mampu berprestasi dan membanggakan.
Alhasil, orang tua akan melakukan pemantauan setiap saat untuk mengetahui apakah terjadi ketidaksesuaian atau bahkan pelanggaran. Maka terjadilah 'koreksi' sana sini, agar semua berjalan sesuai dengan seharusnya. Mengoreksi kesalahan adalah hal yang sangat lumrah dan penting agar anak tahu mana yang benar dan mana yang salah. Anak-anak harus mengetahui hal-hal yang perlu dilakukan dan yang dilarang untuk dilakukan agar menjadi terbiasa dan tumbuh menjadi anak yang tahu peraturan di manapun mereka berada.
Sebagai ayah, saya pun sering memberikan koreksi bahkan mungkin berlebihan. Kadang lupa bahwa ketika kita dikoreksi orang lain, tidak semudah itu menerima koreksian atau kritikan orang lain. Begitu pula anak, ketika setiap tindakan selalu dikoreksi, anak akan merasa terintimidasi, tidak nyaman, dan tidak menutup kemungkinan mereka akan menjadi kebal terhadap koreksian yang berlebihan. Lalu bagaimana orang tua harus bersikap? Mungkin kita masih punya kesempatan untuk mengurangi frekuensi dalam mengoreksi dengan lebih memberikan contoh tindakan nyata sehingga anak-anak cenderung belajar dan meniru apa yang kita lakukan. Hal ini tentunya dengan diberikan dengan sentuhan-sentuhan ketulusan cinta.
************
“Your kids require you most of all to love them for who they are, not to spend your whole time trying to correct them.”_Bill Ayers
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap ulasannya.
Terimakasih Bu.
Luar biasa pak
Terimakasih Pak. Semoga bermanfaat
Mantap, sukses selalu untuk Bapak
Terimakasih Pak. Sukses juga buat Bapak
Ulasan yang keren
Terimakasih Bu. Semoga bermanfaat
Siaapp, laksanakan!
Hehe.. Terimaksih Bu, semoga bermanfaat
Ulasan parenting yang ok punya, Pak. Salam sukses.
Terimakasih Bu. Salam sukses juga
Your kids require you most of all to love them for who they are, not to spend your whole time trying to correct them._Bill Ayers
Thanks
Keren. Jadikan buku
Mudah2an bisa konsisten dan jadi Buku.
Mantap
Terimakasih Pak atas supportnya