Pantang Menyerah
Kau yang sedang berdiri di ujung tombak
Tak lagi bisa merajut asa
Harapan yang sedikit menyeruak
Pupus begitu saja, sirna tak tersisa
Kau yang sedang berdiri di ujung tombak
Tak patut sesal bertubi-tubi kau hadirkan dalam kepedihan yang kian mnyayat hati
Tak lantas kau nafikan asamu meski hanya secuil
Mestilah kau tahu,
Tuhan tak akan ubah jalan hidup yang kau sendiri tak ingin mengubahnya
Gertakan keras-keras dalam hati, gaungkan dalam-dalam pada setiap sudut relung kalbumu
Bahwa diam dan tak berbuat apa-apa bukanlah jawaban yang benar!
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Sebuah puisi yg sangat bagus, yg tak setiap orang bisa membuatnya. Teruslah berkarya, Bu.
Pak Edi bisa sja mmbuat sy jd tersunjang eh tersanjung. Hehe Nggeh Pak Insya Allah. Semngt literasi!
Pak Edi bisa sja mmbuat sy jd tersunjang eh tersanjung. Hehe Nggeh Pak Insya Allah. Semngt literasi!
Salam literasi, mantap lanjutkan sukses
Slm literasi jg Pak. Slm kenal nggeh
Semangat pantang menyerah, sukses selalu dan barakallah
Aamiin. Sukses jg buat Bu Ropiag yg sdh mengadakan acara beda buku.