Pendidikan Abad Milenial
Seiring perkembangan zaman dengan teknologi yang kian maju segala aspek kehidupan juga turut berkembang dan maju. Salah satu bidang yang turut merasakan imbas kemajuan itu adalah bidang pendidikan.
Di abad 21 yang juga disebut sebagai abad milenial ini sudah jarang kita jumpai atau bahkan tidak pernah lagi menemukan anak-anak yang masih menyukai permainan gundu, bekel, gobak sodor, dan permainan tradisional lainnya. Perhatian mereka sudah banyak teralih oleh game-game_yang ada di gawai/ smartphone. Sebagai guru, inilah yang sebenarnya menjadi tantangan kita di abad milenial ini. Bagaimana kita bisa merancang pembelajaran yang tidak terlepas dari aspek teknologi, pedagogik, dan akademik yang kita miliki. Bagaimana kita bisa meramu ketiganya itu sehingga menghasilkan sebuah rancangan/perangkat pembelajaran yang baik dan ketika dipraktikkan dapat menarik perhatian siswa untuk fokus dan aktif mengikuti kegiatan pembelajaran agar target-target yang ditetapkan dalam silabus dan RPP tercapai.
Dalam hal ini, berkenaan dengan perangkat pembelajaran yang harus ditekankan dalam penerapannya adalah kemampuan kecakapan abad 21 yang mencakup PPK dan 4C. PPK (Pendidikan Penguatan Karakter) terdiri atas lima karakter utama: religius, nasionalis, itegritas, gotong royong, dan literasi. Sedangkan 4C terdiri atas _creativitas_, _critical thinking_, _collaboration_, dan _communication_. Lalu bagaimana penerapan 4C dalam pembelajaran? Dari hasil pemodelingan yang ditampilkan oleh pengawas, Abdullah, S.Pd., M.Pd. dapat disimpulkan seperti berikut:
_Creativitas_ ini berkenaan dengan kreativitas guru dan murid. Bagaimana guru secara kreatif menyiapkan media pembelajaran yang menarik dan memanfaatkan benda-benda di sekitar kita yang juga dapat memancing kreatifitas siswa untuk berpikir kritis ( _critical thinking_) dalam mengambil hipotesa maupun simpulan. Dalam proses pengambilan hipotesa, siswa dilibatkan dalam kerja kelompok ( _collaboration_) untuk memecahkan soal yang diberikan. Kemudian setelah menemukan hipotesa dari persoalan yang didiskusikan, siswa secara aktif mengomunikasikan jawabannya kepada guru dan kelompok lain.
Dalam penerapan 4C, PPK mengambil peran yang sangat melekat dalam setiap KBM yang dilakukan. Misalnya dalam kegiatan kolaborasi, kita bisa mengamati dan menilai karakter gotong royong. Siswa yang tidak aktif bekerja berarti memiliki rasa gotong royong yang kurang. Di sini kita bisa memberikan pengurangan poin terhadap kelompok yang memiliki anggota yang dirasa kurang memiliki rasa gotong royong. begitu pun sebaliknya, jika kita mendapati kelompok yang gotong royongnya sangat bagus, kita bisa memberikan reward penambahan poin.
Seperti itu yang dapat saya tangkap dari pemodelingan Bapak Pengawas kemarin.
Semoga tulisan ini dapat bermanfaat untuk teman-teman dan semoga ilmu yang kita dapat dari kegiatan workshop dua hari ini (10-11 Desember 2018) dapat mengupgrade wawasan dan kompetensi kita untuk selalu bisa menjadi seorang guru yang sangat didambakan para siswa. Aamiin.
Sidoarjo, 11 Desember 2018
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Masih harus terus dibiasakan di dalam PPK dan 4C terutama dalam teknis penerapannya di lapangan. Guru harua terus belajar, belajar, dan belajar untuk mencerdaskan anak bangsa di era milineal ini. Sehat, bahagia, dan sukses selalu. Barakallah.
Trmksih Bpak.. Sehat, bahagia, dan sukses selalu juga buat Bapak n keluarga..
Setuju, bu guru. Pendidikan abad milenial ini memang harus selalu menerapkan PPK dan 4C. Seorang guru harus senantiasa mengikuti perubahan dan perkembangan zaman dengan tidak meninggalkan prinsip-prinsip didalam PPK dan 4C tersebut. Jazakillah khoir, bu guru untuk tulisan informatif yang sangat bermanfaat. Salam sehat dan sukses selalu. Barakallah, bu guru
Penerapan PPK yang diaplikasi melsui 4C merupakan tugas guru hingga ciprakan guru yang didamba. Sukses selalu dan barakallah
Sukses juga dan sehat selalu buat Ibu Ropiah
Wah merasa senang skli sy krna tulisan sy dkomen oleh salah satu org senior dan jg yg paling populer di gurusiana ini. Terima kasih bnyak Ibu Raihana. Smga ibu bserta kluarga sehat slalu dan slalu dlm Lindungan Allah SWT. Dan smga kesuksesan ibu sbgai guru penulis jg menular k sya. Aamiin.