Ayu Gayatri Dharmayani

Hallo! salam kenal Saya merupakan mahasiswa PPG Prajabatan Gelombang 1 Tahun 2023. Melalui platform ini akan berkomitmen untuk berbagi pengetahuan dan pengalam...

Selengkapnya
Navigasi Web
Aksi Nyata Topik 1 - Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan Indonesia (PSdPI)

Aksi Nyata Topik 1 - Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan Indonesia (PSdPI)

Perspektif Sosial, Budaya, Ekonomi, dan Politik dalam Pendidikan Indonesia

Mulai Dari Diri: Apa yang Anda pikirkan tentang topik ini sebelum memulai proses pembelajaran?

Sebelum mulai proses pembelajaran, saya belum mengetahui bahwa ada hal-hal luar bidang pendidikan yang bisa mempengaruhi 'keberhasilan' kita dalam menjalankan tugas sebagai seorang guru. Fokus saya selama ini adalah tentang kemampuan mengajar, mengelola kelas, pedagogi, dan tugas-tugas guru saja. Hingga perlahan-lahan saya menyadari bahwa faktor lingkungan juga dapat mempengaruhi jalannya pendidikan. Interaksi peserta didik dengan lingkungannya merupakan hal yang juga perlu dipahami oleh guru, dengan demikian perspektif sosiokultural ini akan membuka wawasan kita sebagai seorang guru yang nantinya membuat pola pikir kita lebih meluas dan lebih bisa bijaksana dalam pengambilan keputusan maupun interaksi dengan peserta didik sehari-hari.

Eksplorasi Konsep: Apa yang Anda pelajari dari konsep yang Anda pelajari dalam topik ini?

Dalam Eksplorasi Konsep, saya mempelajari beberapa hal diantaranya:

Pentingnya memahami sosial, budaya, ekonomi, dan kondisi politik di sekitar lingkungan tempat tugas. Hal ini sebagai upaya untuk memahami latar belakang peserta didik, sebab dengan ini guru dapat mengindentifikasi berbagai kebutuhan belajar dari tantangan-tantangan yang dihadapi oleh peserta didik; Pengintegrasian konten, bahan ajar atau media yang relevan dengan kehidupan peserta didik adalah hal yang penting untuk dipertimbangkan oleh guru. Guru juga hendaknya mampu mengakomodasikan berbagai perbedaan individu, dengan mempertimbangkan keberagaman peserta didik ini guru dapat menciptakan sebuah pengalaman belajar yang menarik; Perspektif sosiokultural menekankan pentingnya kolaborasi dan interaksi sosial dalam proses pembelajaran; Pengembangan profesional guru melalui pelatihan, pendidikan, dan kolaborasi dengan guru lain adalah hal yang penting. Guru perlu terus belajar dan mengembangkan kemampuan mereka untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan merespons perubahan dalam konteks sosial dan budaya.

Ruang Kolaborasi: Apa yang Anda pelajari lebih lanjut bersama dengan rekan-rekan Anda dalam ruang kolaborasi?

Pada bagian Ruang Kolaborasi, saya bersama rekan-rekan meninjau beberapa video tentang pendidikan di daerah-daerah pelosok Indonesia. Kami mendapatkan gambaran baru tentang potret pendidikan di Indonesia tentang kemerdekaan untuk belajar bahwa belajar tidak hanya terbatas pada ruang kelas saja melainkan juga bisa dilaksanakan di luar kelas dengan melibatkan alam/lingkungan sekitar sesuai karakteristik daerah masing-masing. Selain itu kami juga belajar contoh nyata tentang pengaruh-pengaruh aspek sosial, budaya, ekonomi, dan kondisi politik bagi pendidikan di Indonesia.

Demonstrasi Kontekstual: Apa hal penting yang Anda pelajari dari proses demonstrasi kontekstual yang Anda jalani bersama kelompok (bisa tentang materi, rekan, dan diri sendiri)?

Pada kegiatan Demonstrasi Kontekstual saya terlatih untuk menyampaikan gagasan/pemikiran saya tentang pengaruh-pengaruh sosial, budaya, ekonomi, dan politik terhadap bidang pendidikan. Pada proses diskusi ada banyak masukan yang diperoleh dari rekan-rekan dan juga dosen yang memfasilitasi sehingga wawasan dan pemikiran terkait sosiokultural dalam pendidikan ini menjadi sebuah topik yang hangat dan bermakna. Salah satu hal penting yang menjadi highlight dalam pembahasan kami adalah tentang pentingnya seorang guru untuk bisa mengetahui dan memahami latar belakang peserta didiknya. Bahwa peserta didik kita datang dengan tantangan kehidupan yang berbeda-beda, sehingga dengan memahami perbedaan latar belakang ini guru akan memiliki rasa toleransi yang besar terhadap peserta didik di kelas.

Elaborasi Konsep: Sejauh ini, apa yang sudah Anda pahami tentang topik ini?

Saya telah menyadari bahwa topik ini membicarakan perkembangan sistem pendidikan di Indonesia dari waktu ke waktu, dan menggarisbawahi pentingnya memahami faktor-faktor sosial, budaya, ekonomi, dan politik dalam konteks pendidikan. Saya juga memahami bahwa pendekatan sosio-kultural dalam pendidikan menekankan perlunya merancang pembelajaran yang relevan dengan kehidupan siswa, menciptakan lingkungan kelas yang inklusif, dan tumbuh sebagai pendidik yang profesional.

Apa hal baru yang Anda pahami atau yang berubah dari pemahaman di awal sebelum pembelajaran dimulai ?

Sesuatu yang baru saya pahami adalah pentingnya peran guru sebagai agen perubahan dalam sistem pendidikan. Saya juga lebih menyadari kompleksitas faktor-faktor sosial, budaya, ekonomi, dan politik yang mempengaruhi pendidikan, serta bagaimana pemahaman ini dapat membantu guru dalam merancang pembelajaran yang lebih efektif.

Apa yang ingin Anda pelajari lebih lanjut?

Ada beberapa hal yang ingin saya eksplorasi lebih lanjut tentang topik ini. Saya ingin lebih memahami perubahan signifikan dalam sistem pendidikan Indonesia dari waktu ke waktu, dan bagaimana perubahan ini memengaruhi pendidikan saat ini. Saya juga ingin mengeksplorasi strategi dan pendekatan pembelajaran yang dapat diterapkan dalam perspektif sosio-kultural untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih bermakna dan inklusif.

Koneksi Antar Materi: Apa yang Anda pelajari dari koneksi antar materi baik di dalam mata kuliah yang sama maupun dengan mata kuliah lain?

Dari koneksi antar materi, saya belajar bahwa pembelajaran sosio-kultural memiliki hubungan yang erat dengan mata kuliah lain dalam menciptakan lingkungan belajar yang efektif bagi peserta didik. Mata kuliah yang terkait meliputi Pemahaman tentang Peserta Didik dan Pembelajarannya (PPDP), Teknologi Baru dalam Pengajaran dan Pembelajarannya (TBPP), Prinsip Pengajaran dan Asesmen yang Efektif (PPAE), Filosofi Pendidikan Indonesia (FPI), Pengalaman Praktik Lapangan (PPL), Proyek Kepemimpinan, dan mata kuliah pilihan (Tri Hita Karana)

Mata kuliah PPDP, mempelajari tentang pentingnya memahami latar belakang dan karakteristik peserta didik dalam merancang pembelajaran yang relevan. Ini terkait dengan pembelajaran sosio-kultural yang memperhatikan faktor sosial dan budaya peserta didik. Mata kuliah TBPP, membahas penggunaan teknologi dalam pembelajaran, dan dalam konteks sosio-kultural, teknologi dapat digunakan untuk mengakomodasi keberagaman peserta didik dan memperkaya pengalaman belajar mereka. Mata kuliah PPAE, membahas prinsip-prinsip pengajaran dan penilaian yang efektif, dan dalam pendekatan sosio-kultural, perlu mempertimbangkan konteks sosial dan budaya peserta didik dalam merancang penilaian yang adil dan relevan. Mata Kuliah FPI, mengembangkan pemahaman yang komprehensif tentang pendidikan di Indonesia, dengan mempertimbangkan hubungan antara nilai-nilai budaya, norma sosial, dan konteks sosial-budaya dalam pembelajaran. Selain itu, guru dapat merancang pengalaman pembelajaran yang responsif terhadap keberagaman budaya peserta didik dan mempertimbangkan implikasi sosial dari praktik pendidikan di Indonesia. Mata kuliah PPL, mengembangkan pemahaman yang holistik tentang praktik pengajaran dalam konteks sosial dan budaya. Selain itu, dapat merancang pengalaman pembelajaran yang responsif terhadap keberagaman budaya peserta didik, mempertimbangkan norma budaya dalam strategi pengajaran, dan memahami interaksi sosial yang memengaruhi proses belajar, sehingga dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif dan adil. Proyek Kepemimpinan melibatkan pengembangan keterampilan kepemimpinan dalam konteks pendidikan. Pemahaman tentang perspektif sosio-kultural dapat membantu kita menjadi pemimpin yang sensitif terhadap kebutuhan dan aspirasi peserta didik serta masyarakat. Tri Hita Karana merupakan mata kuliah pilihan di Universitas Pendidikan Ganesha yang mana dalam mata kuliah ini mempelajari tentang hamonisasi hubungan antara manusia dengan manusia (Pawongan), manusia dengan alam (Parahyangan), dan manusia dengan Tuhan (Palemahan). Melalui mata kuliah ini kami belajar pentingnya interaksi positif antara berbagai akspek dalam kehidupan ini.

Dengan menghubungkan pembelajaran sosio-kultural dengan mata kuliah lain, kita dapat menciptakan pendekatan pembelajaran yang holistik dan menyeluruh, yang memperhatikan konteks sosial, budaya, dan individualitas peserta didik.

Aksi Nyata: Apa manfaat pembelajaran ini untuk kesiapan Anda sebagai guru?

Tentunya proses pembelajaran ini sangat bermanfaat bagi kesiapan saya sebagai seorang guru karena dengan memahami materi ini membuat wawasan saya menjadi lebih luas terkait sosiokultural dalam pendidikan. Serta saya menjadi lebih siap terhadap berbagai tantangan yang muncul entah itu karena faktor sosial, budaya, ekonomi maupun politik dalam melaksanakan profesi sebagai seorang guru.

Bagaimana Anda menilai kesiapan Anda saat ini, dalam skala 1-10? Apa alasannya?

Saat ini saya menilai kesiapan saya sebagai seorang guru profesional ada di skala 9 dari skor maksimal 10. Alasannya bahwa ada banyak pembelajaran yang membuat wawasan saya semakin baik seiring waktu, namun memang perlu latihan dan praktik yang lebih dalam lagi. Sebab teori saja tidak cukup, kita harus bisa mempraktikkan teori tersebut untuk hal-hal positif dan berguna dalam profesi kita.

Apa yang perlu Anda persiapkan lebih lanjut untuk bisa menerapkannya dengan optimal?

Bahwa saya perlu mempersiapkan diri dengan pengetahuan yang lebih mendalam tentang praktik-praktik terbaik dalam pembelajaran sosiokultural. Saya juga perlu meningkatkan keterampilan komunikasi dan kerjasama dengan berbagai pihak terkait, seperti peserta didik, orang tua, dan anggota komunitas. Selain itu, saya perlu terus belajar dan mengikuti perkembangan terbaru dalam pendidikan dan perspektif sosiokultural untuk memperbarui pengetahuan dan keterampilan saya sebagai seorang guru.

Oleh: Ni Putu Ayu Gayatri Dharmayani

(Universitas Pendidikan Ganesha, PPG Prajabatan Gel. 1 Tahun 2023)
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

sangat luar biasa sekali!

28 May
Balas



search

New Post