Oleh : Ayu Indrawati

#tantanganmenulis h_18

Matahari mulai memudar perlahan. Jingga terlihat indah mempesona diantara awan berarak. Aku masih ada disini berdiri menikmati waktu yang akan segera berlalu. Sesaat lamunanku terbang bawa pikirku jauh di sana. Tempat dimana aku pernah mengenalmu. Dulu kamu selalu menungguku di gerbang itu. Sabar menanti sampai aku datang menghampiri. Barulah kita melangkah berjalan bersisian menuju pulang. Selalu begitu setiap hari. Tak pernah lelah kamu menungguku hanya untuk pulang bersama. Namun sebaliknya denganku, aku lebih sering melupakanmu bila kelasku bubar terlebih dahulu.

Saat itu hujan turun kuajak kakiku setengah berlari agar segera sampai kelas. Percikan air hujan membasahi baju tak menyurutkan langkahku untuk berhenti. Tubuhku yang kurus semakin kuyup aku tetap melaju dengan cepat. Tiba-tiba kamu datang dan menghentikanku dari bekakang sambil memakaikan jaketmu padaku dan menggandengku segera. Tak perdulikan dirimu kebasahan.

Waktu telah lama berlalu. Setelah kelulusan itu, keberadaanmu tak pernah kutahu. Kamu menghilang tanpa kabar. Tak pernah ada pesan darimu. Apalagi kehadiran dirimu. Senja ini hujan mulai jatuh dan kamu temui aku saat seseorang telah sematkan cincin indah dijari manisku.

Indramayu, 13 April 2022