AYUM HAYATI. S.Pd

Guru SMP Negeri 7 Banjar mengajar mata pelajaran IPA. moto hidup belajar tiada henti, berbagi dapat pahala...

Selengkapnya
Navigasi Web
Senja di Pantai Timur Pangandaran
Pantai Timur Pangandaran

Senja di Pantai Timur Pangandaran

Betapa bahagianya kita jika bisa berkumpul dengan sahabat, kawan lama yang jarang sekali bersua. Begitupun dengan saya. Hari minggu tanggal 9 Januari 2022, saya dijemput sahabat saya dari Cikampek untuk bertemu kawan yang berada di Pangandaran. Lepas Dzuhur kita berangkat saya semobil dengan Aisah Imas dan suaminya, Mba Nani kerabatnya Aisah, Hj. Sumarni dan Lilis Among. mobil yang satu lagi ada Adikku Otih dan suaminya, Solihin beserta istrinya, Yayah.

Kami menempuh perjalanan 60 km dari Kota Banjar menuju Pangandaran, seharusnya waktu tempuh kami hanya kisaran satu jam setengan dengan menggunakan mobil pribadi dan dua jam jika menggunakan bus. Namun perjalanan kali ini terkendala macet.

Animo masyarakat untuk menghabiskan pekan di hari libur anak sekolah cukuplah besar. Terbukti jalanan menuju dan dari arah Pangandaran penuh dengan kendaraan pariwisata. Bus, Coltbak, minibus, truk berjejer rapi, kami pun ikut ngantri dan perjalananpun tersendat.

Sampai daerah Emplak kami tertahan sekitar 15 menit, melanjutkan perjalanan padat merayap hingga daerah Babakan. Sampailah kami ke tempat yang dituju. Teriakan girang bertemu sahabat pun tak terelakan, ya karena dari jaman sekolah dulu kita ini rempong. Pelukan kangen tidak bisa dihindari. Istirahat sejenak. Makan minum sudah disediakan oleh kawan kami Juju Juarsih. Yups, makan sepuasnya dengan lauk , sambal, lalap, ada yang khas sayur gunung ikan gurame. Ups, jadi lahap deh.

Ke Pangandaran tak main ke pantai tak bagus. Alhasil kita pergi ke Pantai Timur melalui pintu Pelabuhan. Lewat jembatan Cikidang gaes, jembatan baru yang viral itu. Suasana senja amatlah terasa. Mentari sudah mulai menepi ditepian waktu. Sore pun menjelang, langit tampak kemerahan di ujung laut tiada bertepi. Menyempatkan berswafoto duduk ditepi pantai dibebatuan penahan abrasi, serasa ABG berfoto ria dengan berbagai pose, tertawa khas ema-ema. Namun sayang rinai hujan memaksa kami meninggalkan pantai nan eksotik itu dengan segera.

Menuju lokasi yang lain di ujung sebelah barat yaitu Amprokan, ada mesjid di sana, dan kami pun melaksanakan kewajiban ibadah sholat Maghrib terlebih dahulu.

Hari semakin sore, pamit pada kawanku Juju Juarsih dan keluarga ada rasa yang terisa di sana. Ingin rasanya berlama-lama bersenda gurau melepai kangen. Namun sang waktu memaksa kami untuk pulang, dengan seuntai janji akan bersua kembali di lain waktu. Semoga

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Asyik bahagia banget pasti reunian dengan kawan lama. salam literasi dan sukses selalu ibu

10 Jan
Balas

Iya seneng banget ketemu sahabat ....Salam literasi oge

10 Jan
Balas



search

New Post