Doa Bertarung Di Atas Langit Ayunda Rizky Umaroh

Sehari ini cuaca sangat mendung di kota republik kopi tercinta. Sebagai anak seorang gadis aku berkewajiban untuk mengolah bahan masakan menjadi racikan yang lezat. Segeralah aku menyiapkan santapan pagi ini dengan mata yang masih mengantuk. Aah.. mata panas ini akibat aku yang tidur menonton komedi di youtube.

Klinig..klining itulah bunyi nada pesan di ­handphone ku.Ternyata sosok sahabat terbaik bernama Ria mengirimkan video jodoh. Kumenyadari kalau usiaku kini berkurang menjadi 25 tahun. Kerasahan kurasakan ketika banyak teman sebayaku yang sudah menikah. Menanti jodoh kumenyadari bukan ajang kompetensi tercepat. Tapi, ia adalah yang ditakdirkan bersamaku dalam waktu yang tepat. Tentunya, bersama orang yang tepat pula. Setiap malam kumengadahkan tanganku kepada Allah SWT untuk selalu dianugerahkan bersama orang yang tepat menyayangiku, mengayomiku, dan membersamaiku kala suka dan duka.

Aku ketika waktu kuliah iseng-iseng untuk menulis diary target menikah ingin sih 25 atau 26 tahun. Kekonyolanku menulis diary itu kini tak semudah yang kutulis. Liku-liku kesabaran kuhadapi untuk menanti jodoh dari Allah SWT. Walau aku tak tau persiapan apa yang sudah kupersiapkan, “mungkin sikap kedewasaan kali ya?”, senda gurauku dalam hatiku. Tetap terapkan dalam hati Allah pasti kabulkan setiap doa kebaikan untuk dunia dan akhirat. Biarkan doa bertarung di atas langit dan semesta meridhoiNya. Aamiin….

Rumahku istanaku,

14/2/2022