azam marpaung

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Mendulang Ide

Nyanyian Perjalanan

Mendulang Ide Dari Setiap Kejadian dan Orang Yang kamu Jumpai

Hariku berbeda. Tapi semangat dan cinta yang sama kubawa menuju BIMTEK Literasi Penulisan Buku Tahun 2017. Yang dilaksanakan oleh PPPPTK- TK Dan PLB Bandung berasa Medan.

Perbedaan yang paling mencolok adalah nuansa hati.

Saat menuju Media Writing Camp 2( MWC 2) di Depok ada langkah – langkah tertahan, terasa berat. Ingin mundur. Tapi Azzamku (Tekad.red) lebih dominan. Mengalahkan semua keadaan yang ada. Kucari pembenaran untuk menguatkan hatiku melalui pemesanan tiket yang telah di reschedule 1 bulan sebelumnya.Dalam diriku bahwa keputusan yang kuambil untuk tetap ikut MWC 2 saat itu sudah merupakan keputusan yang tidak bisa diganggu gugat. Baik oleh jadwal pekerjaan yang mendesak di Yayasan, dana maupun yang lainnya.

Sholat Ghoib di Mesjid Pusdiklat KEMDIKBUD Untuk MWC2

Saat itu catatan takdir kembali menguji niatku. Saat saya masih di Bagasi Bandara Soekarno Hatta,Handphoneku berdering. Khabar yang kudapat bahwa adikku masuk Rumah Sakit. Kukuatkan hatiku, beristighfar berkali- kali menghalau segala kecamuk yang ada. Fokus saya saat itu adalah menjumpai sahabat- sahabat yang belum kukenal sebelumnya dari Sumatera Barat. Melalui petunjuk ibu Yuli akhirnya kami dapat penginapan di Lebak Bulus. Sesaat kutanyakan khabar adikku, Katanya adikku tambah parah, harus dioperasi. Hanya itu khabar terkahir yang kutahu karena keburu HP ku Lowbet. Sambil charger HP kulaksanakan sholat Istikhoroh ( apakah saya harus balik atau tetap).Hatiku bimbang.Kutelp sahabat yang menjemputku di bandara untuk memesan tiket pulang. Yaaa…Kuputuskan untuk pulang malam itu. Tapi tiket pesawat tidak ada kudapatkan untuk pulang, bahkan sampai besokpun. Aku pasrah dan menganggap bahwa itulah jawaban istikhoroh yang kulakukan.

Dalam kepasrahanku, kutunaikan sholat hajat berulang- ulang. Kudo’akan semoga keluargaku sehat- sehat saja. Semoga operasi adikku berjalan lancar (sampai saat ini, aku mengira bahwa adikku tabrakan ). Ketika batere HP telah terisi, setengah jantung berdegup telpon yang langsung masuk. Ini dari nomor Tulang ( Paman). “ Ikhlaskan adikmu ya bere…maafkan segala kessalahan adikmu yaa bereeee…”tak jelas kudengar karena tangisnya lebih kuat. “ Kenapa Hamzah Tulang? Bagaimana khabar Hamzah Tulang…. Diaaa…dia …”tercekat tenggorokannku, tak mampu kumembayangkan bahwa kondisi terburuk akan menimpa adikku.” Adikmu sudah meninggal beree…” Kembali tangisnya meledak. “ Oh…. Allah…” hanya itu ucapan yang bisa terucap dari bibirku. Luruh kubersimpuh. Sujud bersama istighfar yang tiada henti. Sampai akhirnya kembali HP ku berdering. Kulihat dari Istriku. Berusaha menenangkan diri itusangat berat. Tapi aku harus bisa. “ Hamzah meninggal bukan karena tabrakan Abi…Hamzah dibunuh adik Kelasnya….” Terasa duniaku ambruk. Lebih pahit dari yang kubayangkan.

Pagi sekali,kami berangkat menuju Sawangan – Depok. Sesaat setelah melakukan registrasi dan mencari kamar yang ditentukan oleh panitia, aku menuju mesjid yang kebetulan letaknya pas didepan kamar Ramayana 1. Masih sepi, Kondisi itu sangat menguntungkan bagiku yang ingin menumpahkan tangisku. Kubayangkan keranda Jenazah adikku diatas pundakku. Kubaca Al- fatihah Tahtim berulang kali. Sampai selepas sholat Dzuhur. Kusholatkan Jenazah Adikku dari Mesjid Pusdiklat Kemdikbud

Dari sana ingin kutuliskan cerita tentang kematian Adikku dengan judul “ Asamu Telah dibungkus Takdir…”

Menuju Bimbingan Teknis Literasi Penulisan Buku Tahun 2017

Pertanyaan yang Menginspirasi dari orang yang kamu Jumpai.

Jadwal keberangkatan pesawat masih ada 1 jam lagi. Saya duduk diruang tunggu Bandara DR. F. L Tobing- Pinagsori. Kuambil buku notes dan pulpenku untuk memulai menulis. Karena jika HP yang buka, pasti tujuan menulis akan buyar bersama Fb dan WA. Jika Laptop yang kubuka, terlalu ribet dan takutnya jadi pusat perhatian (Kalau yang ini, murni ke Ge- Er an.red)

Nah, terbukti. Meski yang kukeluarkan itu hanya Notes dan Pulpen, nyatanya aku tetap diperhatikan seseorang dari tadi. Dia mendekatiku. Usianya tidak muda lagi. Dia seorang Poitikus, Anggota DPR- RI yang berasal dari daerah Padang Lawas Utara ( salah satu Kabupaten di Provinsi Sumatera Utara). Dia juga pernah mencalon sebagai Gubernur Sumatera Utara. Dia memakai topi coboy sehingga tidak banyak yang mengenalinya saat itu. Istrinya memakai kacamata hitam.

“ Nagiot tudia deheho anggia?( Mau kemana kamu kawan?red.)” Setengah terkejut saya melihat wajahnya. Dan akhirnya cerita kamipun mengalir. Beliau juga ingin mendirikan sekolah. Dan beliau kagum dengan Kegigihan ibu Masnawan Siregar. Ketua Yayasan Al- Hijrah Bintuju (Ada dibuku Mimpi Anak Negeri, yang masih dimeja editor) . Kagumnya beliau, dia sampai sekarang belum juga bisa membuka sekolah. Bagaimana cara memulai membuka sekolah?. Pertanyaan ini spontan, dan saya menjawabnya mengalir deras begitu saja. Sepertinya sudah hafal betul kisahnya. Karena banyak pahit getirnya. Dari sana saya menemukan ide judul yang hendak kutliskan selanjutnya “8 Jurus Jitu Mendirikan sekolah Favorit

Di Meja makan Bersama Ibu Dewi Sartika ( Korban Tsunami Aceh)

Perkenalan dengan sahabat- sahabat dahsyat dari segala penjuru itu menyenangkan. Seperti siang ini hari ke-2 di BIMTEK Literasi Medan. Di Meja makan Saya bercengkrama dengan Ibu Dewi Sartika dari Banda Aceh. Ia menceritakan kisahnya saat terjadi tsunami Aceh Desember 2004. Sampai kapanpun kisah ini tidak akan pernah dilupakan oleh Bangsa Indonesia. Dan kisah ini juga telah difilmkan yang membuat mata gerimis “ Hafalan Sholat Delisha”. Dari film ini dulu muncul inspirasi bagi saya untuk membuat test amali sholat di Al- Hijrah ( Pelaksanaannya sudah berjalan 6 Tahun) . Dimana test amali sholat ini sebagai salah satu syarat kenaikan kelas untuk siswa kelas 1 di Madrasah Ibtidaiyah Terpadu Al- Hijrah Bintuju. Dari cerita beliau saya dapat ide untuk judul baru “Bidadari Tanpa Lengan”.

Terlepas dari pikiran “ Apakah judul- judul saya ini berterima dihati Bu Istiqomah, ibu Nining , Pak Eko dan Pak Jenderal ( Mhd.Ihsan). Tapi saya sudah membuat judul- judul yang tidak Jadul.

Tuliskan saja apa yang kamu pikirkan. Jangan pikirkan apa yang kamu tulis ( kata- kata dahsyat dari Coach saya di Media Guru”

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

wow ... Luar biasa. Tulisan yang sangat inspiratif. Semoga buku yang diidamkan segera terwujud. Amiin

08 May
Balas

Aamiin...terimakasih Pk Leck Murman...kompornya dari tulisan2 bapak juga...saya mah...masih mentah..

08 May
Balas

Masih belajar kita bu Yuni Syarah...masih belepotan bahasanya...

09 May
Balas

indak sekali setiap butiran kata-kata na pak....

08 May
Balas

indak sekali setiap butiran kata-kata na pak....

08 May
Balas



search

New Post