Terasa disambar petir serta hamburan hujan dari mega- mega putih disaat berita meninggalnya sang Ayah kudengar dari seorang kawan..

Pagi itu, 14 Dzulhijjah 1421 Hijriyah, bertepatan 20 Juni 2002 sang ayah menghadap kehadhirat Ilahi Rabby dengan kondisi yang menggores jiwa, beliau meninggal meninggalkan kami dengan tubuh berlumuran darah, entah durjana mana yang telah melumurkan darah mareka sehingga sang ayah menghembuskan nafas terakhirnya..

sedih....terluka dan pasrah serta tawakkal kepada Ilahi Rabby akan semua ketentuannya, semoga beliau ditempatkan disisi-Nya dalam indahnya kebun Sorga,

sebagai seorang anak yang lahir dari belaian dan kasihnya, tiada amal yang patut kupersembahkan, bukan makanan yang beliau pinta, bukan pula air, harta dan rupiah beliau harapkan dariku, melainkan hanyalah seutas doa- doa.

Sejak itu, setiap menyelesaikan sholatku, tiada putus dan hentinya kulayangkan seuntai surat Alfatihah buatnya, semoga Allah 'Azza wajalla senantiasa meringankan segala azabNya, mengampuni segala dosa- dosanya..Maafkan daku Ayah, hanya ini yang dapat aku berikan kepadamu...

Aku Rindu Padamu.....