Azwar Alif, S.Pd, MM

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Kebiasaan Hidup Hingga ke Pusara

Kebiasaan Hidup Hingga ke Pusara

#hr-36 th-2 #part 2

“Tampa pikir panjang lagi, aku menyiapkan segala kebutuhan kerja ku, untuk Goro di pusara Ibu. Istri dan semua anak-anak aku libatkan dalam misi kenangan ini. “hhh..”istri dan anak-anakku kaget mendengar ajakan aku untuk Goro di pusara. Awalnya mereka anggap apa yang aku sampaikan ini hanya sekedar candaan belaka, namun setelah mendengar penjelasan lanjutan dari aku, barulah mereka sedikit paham. itupun anak-anak masih kurang yakin juga akan ideku ini. “hhh… “aku ketawa dibuatnya melihat sibontot lebih memilih tidur lagi dari pada ikut ke pusara,,,”hhh,hhh,hhh.

Ayaah..! “Salma dirumah ja lah, salma ngak ikut,,,Salam masih ngantuk deh,,,”bilang sibontot kepada ku sambil rebahan dikamarnya. Mendengar usulan sibontot begitu, aku juga nggak mau memaksa, karena hari ini dia lagi berpuasa. “Namun, Abang dan Kakaknya pun ikut-ikutan numpang dengan alasan yang sama. Akhirnya dengan alasan yang sama, aku membolehkan mereka tinggal dirumah saja. “Nah..?! sekarang tinggal aku dan Istri saja yang akan pergi kepusara, “namun demikian, “aku juga minta kesedian Istriku dulu, agar tidak ada keterpaksaan dalam bekerja nanti.

Dari balik pintu, “Aku melihat Istriku sudah siap-siap dengan pakaian kerjanya, ini membuktikan kalau Istriku sudah siap untuk menjalankan misi ini dengan penuh keikhlasan. “gumamku dalam hati. “sambil tersenyum kecil aku samperin Istriku dan bertanya, untuk memastikan keinginannya, “Bunda yakin moh ikut dengan Ayah kerja di pusara..?! “mendengar pertanyaan begitu, mala Istriku terheran-heran mendengar pertanyaanku, dan balik bertanya, “mangnya Ayah meragukan kesetian Bunda dalam hal ini..?! “ atau baraangkali Ayah sendiri yang nggak mau ngajakkin Bunda..?! “Benarkah yah..?! "oh no, no..."bukan begitu maksud Ayah bunda. "maksud Ayah tuh, mana tau Bunda ada kerjaan lain yang sudah terencana pagi ini, "begitu Bun,,,"pagi-pagi dah sensi begitu deh. "kalau Ayah mah pengen selalu bersama Bunda, "kemanapun Ayah pergi, "gitu Bunda,,,sela ku sambil tersenyum.

Mendengar pertanyaan-pertanyaan yang silih berganti dari Istriku, aku semakin terpojok sendiri. “akhirnya aku baru senang mendengar itu semua, berarti Istriku benar-benar Ikhlas untuk ikut bareng kerja dipusara denganku. Sebagai ungkapan kebahagiaan ini aku hanya bisa bilang “Aku mencintai mu Bunda..?? sambil mengusap kepalanya. Dan Istrikupun tersenyum gembira sambil membalas pernyataanku dengan ungkapan rasa maaf atas sikapnya tadi dengan penuh keikhlasan dan ketulusan.

Bersambung...

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Cerpen keren

02 May
Balas

alhamdulillah,,,trmksh Apresiasinya ya buk Fitri

02 May

Salam sukses selalu buat buk Fitri, dan salam Menjalankan Ibadah Puasa juga ya...

02 May



search

New Post