Bagi saya saat ini,menjadi seorang pelajar sma kelas 3 sudah menjadi pengalaman tidak mengenakkan. Saya harus belajar,menghadapi ujian,memilih unversitas yang tepat,mengumpulkan memori indah dengan teman. Saat ini,hanya angka yang menjadi tolak ukur kebahagiaan. Walaupun saya berusaha keras,jika nilai rendah sama saja tidak ada artinya. Soal belajar,bukan mau tidak maunya lagi yang akan dipertanyakan,tapi harus. kamu harus mengerti.

Kamu harus bisa dan sering mengutarakan pendapatmu kepada guru,kalau tidak kamu tidak akan dikenal. Seperti saat setelah pembagian rapor,guru mata pelajaran yang masuk bertanya

“siapa saja kemarin yang mendapat juara?”

Kebetulan saya dapat,dan yaaa diantara kami bertiga satu-satunya yang ditanya nama hanya saya,karna hanya saya yang tidak dikenal. Dari peristiwa tersebut saya menyadari bahwa hidup ini cukup kejam untuk orang yang sulit mengutarakan pendapat.

Tak hanya masalah nilai,universitas juga menjadi beban saat menjadi seorang siswa kelas 3 sma. Saya harus bolak-balik ruang BK untuk mengumpulkan persyaratan masuk perguruan tinggi, dan yang lebih membuat frustasi saat data persyaratan ketinggalan. Jadwal pengurusan persyaratan yang mepet dengan jam pelajaran,pemilihan jurusan harus dipikikan matang-matang juga membebani. Belum lagi ujian masuk universitas yang soalnya cukup absurd .

Disaat seperti ini, lelahmu tidak diperbolehkan. pikiranmu,fisikmu,hatimu harus terus kuat. Pikiranmu tidak boleh terkecoh saat belajar,fisikmu tidak boleh tumbang agar tidak tertinggal, dan hatimu tidak boleh goyah karna terikut orang lain. Tentukan pilihanmu sendiri,dan yakinkan bahwa kamu bisa menghadapi pilihanmu.