Cambuk
Daun-daun kering berguguran membeku
Angin kemarau membelai dan bisu
Melihat aku sendiri diam bagai paku
Saat kau memilih untuk mencaci diriku
Tapi tak mengapa...
Aku tak menangis untuk perlakuan mu
Itu ku anggap anugrah yang maha tahu
Menambah pahala dan melebur dosa bagiku
Cambuk ini membuatku semakin kuat dan maju
Tidak perlu berdendam membalas
Tidak..! Itu bukan aku
Cukup dengan diam. Aku bukan kamu.
Satu yang selalu aku pegang
Banyaknya hinaan, cacian akan menambahkan nilai kebaikan
Doa dan harapan agar hidayah kau temukan
Oleh Mercy
Senin, 22 Juni 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Sebuah ketegaran yang nyata. Mantap