Kecewanya Puan
Kau dendangkan lagi kekecewaan
Bagai mercun lurus menembus hati
Kau tembakan kata tanpa kasihan
Kau toreh lagi luka menganga
Kapan kesejukan sungai hatimu bermuara?
Kapan senyummu menatap damainya jiwa?
Kapan belas kasihmu tak semu?
Disini aku hanya merasakan abadinya luka
Terkulai lemah jiwa dibakar emosi
Bersimbah kesal yang menjadi-jadi
Marah menyusup hati bertubi-tubi
Diatas kekecewaan yang tak berkesudahan
Aku ingin masa akan merubah
Hati kita kembali satu menyatu
Mengukir semua keindahan bersama
Agar kau dan aku tak larut dalam dosa
Oleh Mercy
Jumat, 19 Juni 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Waduh bagus sekali
Wihh keren banget puisinya, diksinya mengalir deras Semoga sukses Bu