Menunggu Angka 22
Aku menggoreskan tinta warna sembari menghitung waktu
Mencoba meluahkan perasaan yang terlukis dikalbu
Menggungkapkan gejolak emosi tak sabar hari berlalu
Ku pandangi kertas tersemat didinding putih tertulis anganku
Hati semakin merona melihat angka 22
Mengepalkan telapak tangan penuh kegemasan
Sendunya jiwa meronta ingin segera sampai di titik itu
Mencoba meluapkan semua rasa walaupun kenyataan masih beku
Tak sabar melepaskan perih yang tertanam
Rindu ini tak sanggup lagi hampir tenggelam
Menghitung, menyebut siang dan malam
Tak mampu lagi menunggu semakin mencekam
Oleh Mercy
Rabu, 17 Juni 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren, salam literasi