Zubaidah Menanti Uda (Bagian 3)
Matahari sudah tinggi, Zubaidah sedang asyik membersihkan perkarang rumahnya yang tak begitu besar. Pemuda tampan lewat didepan rumahnya. "Sedang apa kau Zu?" Tanya pemuda itu. Zubaidah cuma tersenyum. Namun tak terucap apa pun. Pemuda itu pun terus berlalu. Dari kejauhan, pemuda itu terus memandangi Zubaidah. Ia.. pemuda itu telah lama menaruh hati pada Zubaidah. Tetapi Zubaidah masih remaja. Belum tau apa arti cinta sebenarnya. Zubaidah pernah menaruh hati kepada teman sekolahnya sewaktu ia duduk di kelas 2 SMP. Masih kecil. Terlalu kecil. Bak kata orang cinta monyet. Teman satu sekolah Zubaidah itu seorang anak sholih. Namun apalah arti cinta anak sekolah. Surat-surat dengan kata-kata cinta. Aroma kertas surat yang begitu harum semerbak.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Assalamualaikum, Zubaidah anak Sholehah