Zubaidah Menanti Uda (Bagian 22)
Bulan puasa hampir tiba, seperti biasanya orang-orang sibuk dengan persiapan lebaran. Layaknya seperti gadis remaja lainnya, Zubaidah pun menginginkan baju baru, sandal baru. Namun, Zubaidah tidak pernah merengek menangis untuk meminta dibelikan baju baru dari ayahnya. Zubaidah tahu dan sangat faham kondisi ekonomi keluarga nya. Karena itulah Zubaidah berusaha bekerja mencari uang sendiri. Sebagaimana yang telah dijalani Zubaidah, ia bekerja sebagai pengasuh balita, yang ibu bapaknya bekerja. Dengan uang itulah Zubaidah dapat membeli baju, sandal dan kebutuhan lainnya. Dan ia dapat menyambut hari raya dengan suka cita. Tidak hanya itu, ternyata orang tua dari anak yang Zubaidah asuh, berencana pulang ke kampung halaman nya untuk berhari raya disana, diranah minang. Mereka ingin Zubaidah ikut sekali kekampung halaman nya, sambil tetap mengasuh anak mereka. Hal ini tentu disambut senang oleh Zubaidah.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar