Zubaidah Menanti Uda (Baagian 24)
Tidak ada tanda-tanda kecurangan dari Hamid. Hamid terlihat biasa saja, tidak pula menolak kedatangan Zubaidah atau pun terlalu gembira. "Tidak ada hal aneh" pikir Zubaidah. Dia terlihat baik. Hamid tidak terlalu banyak bicara. Tapi Zubaidah masih ragu akan ketulusan cinta Hamid, wajar saja. Mereka dipisahkan oleh jarak, ruang dan waktu. Ditambah lagi Hamid seorang lelaki tampan, tentu saja banyak gadis remaja yang ingin menjadi pacarnya. Zubaidah tidak menginginkan apapun, Zubaidah sudah cukup sangat bersyukur jika dapat melihat Hamid, dengan membawa kerinduan yang amat dalam. Zubaidah tak memimpikan apapun, layanan yang baik atau pertemuan yang mengesankan. Zubaidah hanya ingin bertemu Hamid. Karena lama sudah tidak mengirimkan kabar melalui surat. Bait-bait indah yang diimpikan Zubaidah tak tersampaikan oleh Hamid. "Hamid.. kau begitu kejam". "Kau biarkan aku sepi dengan kerinduan." Pikir Zubaidah. Sesuatu yang tak terpikirkan oleh Zubaidah menjadi kenangan indah, Hamid mengajaknya mengelilingi kota bukit tinggi. Pergi ke tempat-tempat wisata yang indah. Seakan tidak percaya, namun Zubaidah sangat menghargai usaha Hamid. Zubaidah tidak banyak bicara. Didalam hatinya penuh gejolak, benarkah dia bersama Hamid ini adalah kenyataan?
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar