Zubaidah Menanti Uda (Bagian 16)
Dua Minggu sudah kepergian Hamid, Zubaidah mulai menemukan kerinduan yang tak bertepi. Tak sabar ingin mengirimkan sepucuk surat namun ia sangat malu untuk memulainya. Namun itulah perempuan, ia tidak akan betah untuk menahan kebisuan ini. Biarlah ia mengalah untuk mengirimkan surat terlebih dahulu sebelum hamid mengirimkan. Zubaidah sangat mencintai hamid. Anugrah terindah jika ia diberikan kesempatan untuk menjadi seorang yang istimewa di hati hamid. Zubaidah gelisah. Ia pun mulai mengambil kertas dan menuliskan bait-bait kerinduan itu.
"Setelah beberapa minggu kepergian mu, hamid, aku sangat menantikan surat dari mu. Betapa kuatnya kerinduan ini, sehingga aku terus menghayalkan tiap detik saat bersamamu disaat itu. Ku kenang tiap jalan yang kita lewati, ku hidup dalam udara malam yang menyapu di kemejamu saat itu. Hamid, kerinduan ini akan sedikit terbalas dengan balasan surat darimu"
-Zubaidah-
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Lebih romatis pakai surat ya..keren