Zubaidah Menanti Uda (Bagian 2)
Pagi ini gelap. Awan mendung meyerobot tiap sudut langit. Tak kelihatan mentari indah. Senyum diwajah Zubaidah bak melukiskan cuaca hari ini. "Puk.." ada apa Zu? Ayah menepuk punggung anak kesayangannya. Zubaidah Bagun dari lamunannya. Hatinya resah. Namun iya sembunyikan. "Oh.. Ayah, aku hanya terbawa lamunan sebentar", "Ayah, hari ini tidak usah bekerja ya, langit tampak gelap". "Kalau ayah tidak bekerja, kita akan kesulitan untuk makan hari ini Zu.." Hujan mulai turun dengan indah. "Ayah, hujan ini akan lebat. Tidak perlu ayah keluar rumah". Ayah duduk tepi jendela. Melamun nasib apa yang akan dimakan hari ini.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar