Pesan singkat itu dikirim Zubaidah dengan perasaan yang kecewa. Zubaidah berpikir, pesan singkatnya akan membuat Hamid sadar akan keseriusan Zubaidah dalam menjaga hubungan ini, namun pilu yang didapatkan Zubaidah. Hamid membalas pesan singkat Zubaidah dengan sangat marah dan juga tidak berusaha untuk memperbaiki keadaan. Zubaidah bingung dengan kemauan Hamid. Kabar tak pernah dikirim, perhatian apalagi, jadi apakah makna hubungan yang telah terjalin selama ini? Disaat-saat Zubaidah butuh perhatian untuk diberikan motivasi agar ia dapat menjalankan perkuliahan nya dengan baik tetapi Hamid tidak melakukan nya. Padahal kondisi tidak lagi rumit. Nomor telpon dapat dihubungi setiap hari. Tidak ada alasan kata sibuk. Memang hubungan yang mereka jalin ini seperti tidak ada keseriusan dari Hamid. Tetapi mengapa dia memberikan harapan kepada Zubaidah. Zubaidah begitu hancur akibat dari perbuatan Hamid. Zubaidah tidak menyangka lelaki sebaik Hamid bisa berbuat seperti itu, mengecewakannya tanpa belas kasihan. Jika ia ingin hubungan ini berakhir, maka bacalah dengan baik. Sejak awal mereka bertemu dan memutuskan untuk saling mencintai, Zubaidah telah merasakan bahwa hal ini begitu aneh. Tidak mungkin lelaki segagah Hamid dan memiliki taraf hidup yang baik dapat menyukai gadis sederhana seperti Zubaidah. Apakah ini hanya diniatkan Hamid sebagai mengisi hati sementara? "Oh.. Hamid, begitu kejamnya engkau terhadap ku". Rintih Zubaidah. Bagaimana pun Zubaidah tidak mungkin memaksa Hamid. Dia berhak memilih. Zubaidah pun berhak mendapatkan yang terbaik. Zubaidah ikhlas dengan apa yang terjadi.