Zubaidah Menanti Uda (Bagian 40)
Zubaidah memetik hikmah atas hubungannya dengan Hamid. Jodoh tidak berpihak padanya bahkan sebagai teman atau sahabat. Begitu cepat waktu berlalu, Hamid orang yang pernah ia kenali, orang yang pernah ia sayang, orang yang pernah mengisi hatinya, menghembuskan nafasnya yang terakhir didepan matanya. Zubaidah dan dr. Ismadi menghadiri pemakaman Hamid. Langit seakan runtuh, hening jiwa nan sepi ditanah pemakaman. Keluarga Hamid sangat berduka, terlebih lagi istrinya yang belum sempat ia ceraikan. dr. Ismadi menguatkan Zubaidah, walaupun bagaimana pun, Zubaidah pasti masih merasa duka atas kejadian yang begitu cepat. Zubaidah bersama suaminya pulang. Sampai dirumahnya, Zubaidah pingsan tidak sadarkan diri, dr. Ismadi pun dibuat cemas, suaminya berusaha menyadarkan Zubaidah. Zubaidah segera dibawa ke praktek dokter terdekat. Alhamdulillah, diatas kedukaan mereka ada kabar baik yang mengembirakan, penantian yang mereka tunggu selama 3 tahun lamanya menjadi kenyataan. Zubaidah dinyatakan hamil.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar