Hari Ke-2
Kabar di Group WA bahwa hari ke-2 para guru dan siswa kelas 11 dan 12 diperkenankan menikmati kemerdekaan di sekolah. Saya merasa senang diberi kemerdekaan. Sama halnya dengan manusia lainnya, guru adalah manusia yang bahagia jika diberi keleluasaan untuk menikmati harinya tanpa jadwal. Dia dapat membuat jadwal sendiri yang menurutnya memiliki buah dan hasil bagi peningkatan profesionalisme dirinya walaupun tidak diasah dengan bertukar informasi dengan peserta didiknya. Saya pun demikian.
Hari ke-2 diisi dengan mengurusi anak saya sendiri yang mendapatkan kesempatan menjadi peserta International Youth Camp di Rosatom School, Rusia. Saya memulai hari dari pukul 6.15 dengan berangkat ke Rumah Sakit untuk mendapatkan antrian sebagai seorang Ibu yang membutuhkan bantuan dibuatkan Surat Keterangan Sehat dari Dokter untuk anaknya. Pegawai RS mengatakan bahwa Dokter mungkin akan hadir pukul 8. Saya membayangkan menunggu 2 jam.
Sambil menunggu pikiran saya bekerja sendiri dan melakukan bermonolog internal. Saya membandingkan profesi dokter dan saya sendiri, guru. "Dokter dan guru memiliki tuntutan profesonalisme yang sama. Keduanya berprofesi yang sama-sama bersentuhan langsung dengan manusia. Kedua profesi ini berpengaruh langsung kepada yang dilayaninya. Bedanya, efek layanan dari dokter bisa diitunggu paling lambat dalam satu minggu. Sedangkan efek layanan dari guru baru diketahui 20 atau 30 tahun kemudian setelah dia menjadi warga masyarakat secara penuh. Beda yang kedua, kesalahan layanan dalam bentuk resep yang diberikan dokter, terlihat langsung pada pasen. Sedangkan kesalahan layanan sebagai hasil dari proses perencanaan pemngajaran, tidak langsung terlihat. Walaupun bisa saja jenis layanan yang diberikan berbeda dan efeknya memerlukan waktu yang berbeda, kedua profesi ini harus dilaksanakan orang profesional. Dengan demikian efek-efek negatif yang tidak diharapkan, sangat kecil untuk kemungkinannya terjadi."
Pikiran tidak lagi bermonolog, seorang pria berpakaian putih memasuki ruangan. Dokter yang bertugas datang lebih cepat satu jam dari yang diperkirakan pegawai bagian pendaftaran. Keberuntungan sedang berpihak pada saya. Beliau bersedia mengisi format yang disediakan dari pusat kebudayaan Rusia. Pertemuan dengan Dokter berakhir setelah beliau membubuhkan tanda tangan dan cap.
Saya segera menuju SMP dimana anak saya sedang mengikuti masa orientasi. Pihak sekolah menyambut kehadiran saya sebagai orang tua dengan ramah. Kepala Sekolah berterimakasih atas keikutsertaan anak saya pada kegiatan internasional dengan membawa nama SMP yang dipimpinnya.
Petualangan hari ke-2 belum selesai, saya mencari tempat dimana saya bisa mencetak foto untuk persyaratan membuat visa anak saya. Pukul 9, beberapa toko belum mulai aktivitasnya. Lagi-lagi, keberuntungan bersama saya, di studio dekat Pegadaian, telah buka. Maka selesailah persyaratan untuk anak saya dibuat. pada pukul 10 semua dokumen tersebut diantar ke Pusat Kebudayaan Rusia, Jakarta oleh anak saya yang pertama.
Setelah semua persyaratan berada pada posisi sedang diantarkan, saya ke sekolah. Dalam benak saya, belum ada kegiatan yang terjadwal, jadi saya harus kembali membuat jadwal sendiri.
Jadwal yang saya buat adalah melanjutkan analisis silabus, membaca buku, menulis untuk blog, melanjutkan cerita dengan tokoh Sunda ‘Bi Janah’, dan mengingatkan anggota komunitas PKB untuk mulai melakukan analisis silabus.
Sekolah bagi saya merupakan tempat belajar. Kapan pun saya berada di sekolah, saya harus mendapatkan pelajaran. Seorang guru, sama dengan orang-orang lainnya di luar sana, memiliki tanggung jawab untuk belajar sepanjang hayat. Jika saya ditemukan selalu seperti sibuk membaca, menulis, dan mengajar, maka saya sedang belajar.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Sukses ya bu.
Amin. Ditunggu masukannya Pak
"Jika saya ditemukan selalu seperti sibuk membaca, menulis, dan mengajar, maka saya sedang belajar." Ini kalimat yang berenergi, Bu. Top!0
Hehehe, terimakasih kuotenya
Sip. Semangat menuju kesuksesan bu.
Siap Pak