Badriah

Badriah mengajar di SD sebagai sukarelawan, 10 tahun menjadi guru SMP, dan sekarang mengajar di SMA....

Selengkapnya
Navigasi Web

Masalahnya adalah IPK

Tulisan ini menanggapi tulisan Bapak DR Rahmat yang berjudul “Tugas berat guru adalah merumuskan tujuan pembelajaran dan menilainya.”

Merumuskan tujuan pembelajaran menjadi elemen tersendiri yang memiliki peran penting dalam perencanaan pembelajaran. Seharusnya merumuskan tujuan pembelajaran tidak menjadi berat karena telah dipandu Permendikbud nomor 22/2016 tentang Standar Proses. Permendikbud tersebut menetapkan: “Tujuan pembelajaran dirumuskan berdasarkan KD, dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.”

Dengan panduan tersebut, guru (seolah) dapat menggunakan ulang kata kerja operasional yang telah tersedia pada KD. Contoh: KD 3.4 Menerapkan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan teks interaksi transaksional lisan dan tulis yang melibatkan tindakan memberi dan meminta informasi terkait niat melakukan suatu tindakan/kegiatan, sesuai dengan konteks penggunaannya.

KD 4.4 Menyusun teks interaksi transaksional lisan dan tulis pendek dan sederhana yang melibatkan tindakan memberi dan meminta informasi terkait niat melakukan suatu tindakan/kegiatan, dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks.

Tujuan pembelajaran: Melalui pembelajaran berbasis teks, peserta didik terampil menerapkan dan menyusun teks tindakan memberi dan meminta informasi terkait niat melakukan suatu tindakan/kegiatan dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks.

Masalahnya sekarang, bagaimana guru mengetahui tujuan pembelajaran KD 3.4-4.4 tercapai? Tentu guru harus mengembangkan indikator pencapaian kompetensi (IPK). Permendikbud No. 41/2006 tentang Standar proses mendefinisikan IPK sebagai ‘perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilai­an mata pelajaran.’ Disinilah masalah itu muncul. Kata kerja operasional mana yang harus dipakai agar membuat siswa kompeten menerapkan dan menyusun teks yang dapat ditulis pada IPK?

Salah memilih kata kerja operasional pada IPK, maka muncul paling tidak dua kesalahan lanjutan. Pertama , proses pembelajaran yang tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran, dan kedua, penilaian yang menyimpang dari tujuan pembelajaran.

Sebagai guru, saya mengharapkan pengawas melatih guru dalam mengembangkan IPK . dengan demikian guru merancang dan melaksanakan kegiatan pembelajaran yang mengarah pada ketercapaian kompetensi dasar, sekaligus melakukan penilaian yang benar-benar mengukur ketercapaian KD.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Miss B, Kalau ada kesempatan Nanti berbagi lg di MGMP bahasa Inggris Smp Sr 2 yah... Hehe

01 Oct
Balas



search

New Post